Lampung terapkan inovasi perpustakaan digital

id Perpustakaan digital Lampung, minat baca Lampung, perpustakaan lampung

Lampung terapkan inovasi perpustakaan digital

Seorang warga Bandarlampung memperlihatkan aplikasi e-Perpus Lampung sebagai inovasi perpustakaan digital bagi masyarakat di Bandarlampung, Kamis (14/9/2023). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Koleksi buku digital sudah cukup banyak dan akan terus ditambah, sebab ini menjadi jawaban atas tantangan zaman yang semakin modern sehingga minat baca masyarakat pun meningkat, ucapnya

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menerapkan inovasi perpustakaan digital untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses membaca di berbagai lokasi.

"Saat ini pemerintah tengah berusaha menyosialisasikan inovasi perpustakaan yang memanfaatkan perkembangan digitalisasi melalui e-Perpus Lampung," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengharapkan melalui e-Perpus Lampung dapat memperluas akses masyarakat untuk membaca di berbagai lokasi.

"Terobosan digitalisasi perpustakaan ini memang tidak mudah karena untuk mengubah semua memerlukan tahapan. Lalu harus melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Seperti saat sekarang ini masyarakat sangat jarang memiliki waktu membaca buku dan koran secara fisik jadi kami putuskan untuk mendekatkan bahan bacaan dalam genggaman melalui digitalisasi tersebut," katanya.

Dia menjelaskan perpustakaan digital Lampung tersebut saat ini telah memiliki koleksi buku digital 6.000-7.000 buku.

"Koleksi buku digital sudah cukup banyak dan akan terus ditambah, sebab ini menjadi jawaban atas tantangan zaman yang semakin modern sehingga minat baca masyarakat pun meningkat," ucapnya.

Ia mengatakan perpustakaan digital Lampung itu telah bisa diunduh secara langsung oleh masyarakat dan bisa digunakan melalui gawai tanpa terbatas waktu dan tempat.

"Lalu kami juga akan menerapkan kartu keanggotaan elektronik atau yang disingkat sebagai SAKTI. Ini nanti akan berbasis nomor induk kependudukan (NIK) jadi kalau punya kartu itu semua bisa terkoneksi dengan perpustakaan nasional untuk akses semua koleksi bacaan," kata Riski.

Dia mengatakan pemilik kartu keanggotaan elektronik tersebut juga bisa mengembalikan buku pinjaman fisik di perpustakaan di seluruh Indonesia yang telah saling bekerja sama.

"Misalkan kita meminjam buku fisik di Jakarta dengan keanggotaan elektronik bisa mengembalikan di Lampung jadi akses lebih luas. Upaya ini tujuannya kembali lagi untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi serta digitalisasi," ujar dia.