Bulog Lampung akan distribusikan 24.900 ton beras bansos pada September
Proses pembagian bantuan nanti akan melalui transporter atau pengangkut. Kami hanya melakukan distribusi saja, untuk data semua dari pemerintah pusat, ucapnya
Bandarlampung (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung menyebutkan pihaknya akan mulai mendistribusikan 24.900 ton beras bantuan sosial (bansos) ke keluarga penerima manfaat (KPM) pada September 2023.
"Untuk bantuan pangan berupa beras 10 kilogram selama tiga bulan akan disalurkan pada September ini, dipercepat dari jadwal semula pada Oktober," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo di Bandarlampung, Lampung, Senin.
Ia mengatakan jumlah alokasi bantuan sosial beras sebesar 10 kilogram selama tiga bulan tersebut jumlah totalnya ada 24.900 ton.
"Jumlah alokasi beras bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) ada sebanyak 24.900 ton, atau bila dibagi kuota per bulan berjumlah 8.300 ton," katanya.
Dia menjelaskan jumlah keluarga penerima manfaat yang akan menerima bantuan sosial berupa beras 10 kilogram berjumlah 830 ribu kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di wilayahnya.
"Proses pembagian bantuan nanti akan melalui transporter atau pengangkut. Kami hanya melakukan distribusi saja, untuk data semua dari pemerintah pusat. Yang pasti kami siap untuk melakukan penyaluran kalau pun maju di pekan kedua atau ketiga September ini," ucapnya.
Menurut dia, dengan adanya bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah harapannya dapat menstabilkan kembali harga beras di pasaran yang saat ini tengah mengalami kenaikan.
"Harapannya pada Oktober-Desember ini dengan adanya bantuan beras 10 kilogram bagi KPM selama tiga bulan ini, bisa menurunkan permintaan di pasaran, sehingga harga bisa kembali turun," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk melakukan pendistribusian bantuan 10 kilogram beras kepada 21,3 juta KPM selama tiga bulan yang dimulai September 2023.
Bantuan pangan berupa 10 kg beras tersebut akan didistribusikan setiap bulannya kepada KPM sejak September hingga November 2023 atau mencapai 210 ribu ton beras per bulan secara nasional.
Sedangkan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog mencapai 1,6 juta ton, sehingga masih mencukupi untuk kebutuhan nasional.
Kepala Negara mengakui bahwa harga beras masih terdapat kenaikan sekitar 5-6 persen dari harga normal, namun harus diwaspadai agar inflasi tetap terkendali, salah satunya melalui bantuan pangan tersebut.
Presiden juga meminta para pemangku kepentingan, seperti Perum Bulog dan pemerintah daerah dapat menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar jika harga beras masih belum stabil.
"Untuk bantuan pangan berupa beras 10 kilogram selama tiga bulan akan disalurkan pada September ini, dipercepat dari jadwal semula pada Oktober," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo di Bandarlampung, Lampung, Senin.
Ia mengatakan jumlah alokasi bantuan sosial beras sebesar 10 kilogram selama tiga bulan tersebut jumlah totalnya ada 24.900 ton.
"Jumlah alokasi beras bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) ada sebanyak 24.900 ton, atau bila dibagi kuota per bulan berjumlah 8.300 ton," katanya.
Dia menjelaskan jumlah keluarga penerima manfaat yang akan menerima bantuan sosial berupa beras 10 kilogram berjumlah 830 ribu kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di wilayahnya.
"Proses pembagian bantuan nanti akan melalui transporter atau pengangkut. Kami hanya melakukan distribusi saja, untuk data semua dari pemerintah pusat. Yang pasti kami siap untuk melakukan penyaluran kalau pun maju di pekan kedua atau ketiga September ini," ucapnya.
Menurut dia, dengan adanya bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah harapannya dapat menstabilkan kembali harga beras di pasaran yang saat ini tengah mengalami kenaikan.
"Harapannya pada Oktober-Desember ini dengan adanya bantuan beras 10 kilogram bagi KPM selama tiga bulan ini, bisa menurunkan permintaan di pasaran, sehingga harga bisa kembali turun," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk melakukan pendistribusian bantuan 10 kilogram beras kepada 21,3 juta KPM selama tiga bulan yang dimulai September 2023.
Bantuan pangan berupa 10 kg beras tersebut akan didistribusikan setiap bulannya kepada KPM sejak September hingga November 2023 atau mencapai 210 ribu ton beras per bulan secara nasional.
Sedangkan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog mencapai 1,6 juta ton, sehingga masih mencukupi untuk kebutuhan nasional.
Kepala Negara mengakui bahwa harga beras masih terdapat kenaikan sekitar 5-6 persen dari harga normal, namun harus diwaspadai agar inflasi tetap terkendali, salah satunya melalui bantuan pangan tersebut.
Presiden juga meminta para pemangku kepentingan, seperti Perum Bulog dan pemerintah daerah dapat menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar jika harga beras masih belum stabil.