Bandarlampung (ANTARA) - Pengamat ekonomi Lampung Nairobi mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung perlu mengembangkan agromedicine guna mendukung kesejahteraan petani di daerahnya.
"Agromedicine merupakan upaya menghubungkan antara profesional medis dan pertanian untuk mempromosikan kesehatan bagi keluarga petani, ini harus juga dikembangkan di Lampung," ujar Nairobi dalam Diskusi Publik Transformasi Ekonomi untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan agromedicine perlu dikembangkan, sebab Lampung menjadi salah satu daerah yang menjadikan sektor pertanian sebagai tumpuan kehidupan dan perekonomian.
"Ini dikembangkan untuk mendukung terjaminnya kesehatan petani yang dikatakan sebagai tulang punggung ekonomi Lampung. Saat ini mereka (petani) diistimewakan saja tidak dalam pelayanan kesehatan, sedangkan ketahanan pangan kita bergantung dengan produktivitas petani," katanya.
Dia menjelaskan melalui penerapan dan perluasan pelaksanaan agromedicine dapat pula menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan hidup, dan inklusifitas di tengah masyarakat.
"Dengan ini derajat kesehatan petani meningkat, mereka bisa terhindar dari masalah kesehatan yang muncul dalam sektor pertanian. Sehingga petani lebih bugar serta sehat, keamanan pangan terjamin dari zat kimia dan pestisida, dan petani lebih produktif," ucapnya.
Menurut dia, dalam meningkatkan ketahanan hidup terutama bagi keluarga petani dapat juga dilakukan dengan memperkuat fungsi Puskesmas yang ada hingga desa-desa.
"Refungsional Puskesmas ini harus dilakukan jadi tidak hanya memberi layanan, namun juga sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, dan pembinaan masyarakat agar hidup sehat. Sebab peningkatan ekonomi harus dilakukan bersamaan dengan adanya ketahanan hidup sumber daya manusia serta ketahanan di sektor pangan," ucap dia lagi
Diketahui dari total jumlah penduduk di Provinsi Lampung pada 2022 sebanyak 9,17 juta jiwa, diperkirakan sebanyak 4 juta jiwa masyarakatnya berprofesi sebagai petani yang merupakan penggerak utama sektor pertanian Lampung dan 70 persen dari total penduduk bekerja di sektor pendukung pertanian.