Mahasiswa Itera rancang reaktor biogas mini ramah lingkungan

id lampung, itera, bio gas, gas, elpiji

Mahasiswa Itera rancang reaktor biogas mini ramah lingkungan

Mahasiswa Itera rancang reaktor biogas mini ramah lingkungan alternatif elpiji (ANTARA/HO-Itera)

Bandarlampung (ANTARA) - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) yang diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) membuat prototipe mini reator biogas (MiReBio) berbasis "zero waste & green energy" sebagai alternatif pengganti elpiji. Tim yang diketuai oleh Mukhammad Khanafi dengan dosen pembimbing Madi, ST, MT, melakukan pengujian MiReBio beberapa waktu lalu.

Khanafi menyebut, gagasan membuat MiReBio berawal dari terbatasnya pasokan gas elpiji yang didistribusikan ke desa-desa terpencil di Provinsi Lampung. Selain itu, masih kurangnya pemanfaatan kotoran sapi yang dihasilkan dari peternakan warga untuk dijadikan energi biogas juga menjadi pendorong dibuatnya reaktor biogas sederhana ini.

Terkait itu, Khanafi mengajak rekan-rekan mahasiswa lainnya membuat suatu inovasi pengolahan biogas agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa dengan skala rumah tangga.

Menurut dia, MiReBio mengadopsi teknologi dari reaktor biogas jenis CSTR yang menggunakan sistem pengaduk untuk meningkatkan produksi biogas. Pada MiReBio mahasiswa itera menggunakan jenis pengaduk blade helical ribbon. Pengaduk tersebut digerakkan menggunakan motor listrik DC dengan sumber energi menggunakan energi matahari.
 
Selain itu, pada reaktor biogas mini karya mahasiswa Itera juga telah membuat sistem monitoring secara digital menggunakan internet of thinks (IoT), sehingga dapat dipantau melalui jarak jauh dengan menggunakan gawai. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengetahui anomali parameter yang terjadi pada produksi biogas.

“Inovasi ini dibuat bertujuan untuk memanfaatkan limbah yang tidak digunakan mendukung konsep zero waste dengan mengombinasikan pemanfaatan energi ramah lingkungan atau green energy,” ujar Khanafi.

 ADV