Jakarta (ANTARA) - Indonesia berbagi pengalamannya dalam pengelolaan risiko bencana dan sistem peringatan dini kepada delegasi Pemerintah Yordania yang melakukan kunjungan pada 20-24 Juni 2022.
Keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, disebutkan dalam kunjungan lima hari delegasi dari Yordania mengunjungi kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta.
Selain berbagi pengalaman, kunjungan delegasi Yordania juga untuk menjajaki kolaborasi dalam pengelolaan risiko bencana kekeringan. Misi delegasi ini juga meliputi kunjungan lapangan ke Kupang, Nusa Tenggara, yang kerap mengalami kekeringan dan dihantam siklon tropis Seroja pada bulan April 2021.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menyambut baik kedatangan delegasi dari Yordania untuk belajar tentang upaya Indonesia guna meningkatkan sistem peringatan dini.
“BMKG memiliki peran penting dalam pemantauan iklim dan penyediaan informasi tentang kejadian iklim ekstrem. Kami bertugas untuk menganalisis dan menyebarkan informasi iklim serta mengeluarkan sistem peringatan dini kepada institusi terkait. Informasi cuaca dan iklim digunakan sebagai dasar peringatan dini, sehingga dampak bencana terhadap kehidupan dan sumber penghidupan kita dapat dikurangi,” ujar Dodo.
Sementara Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh mengatakan di wilayah cincin api Pasifik -pertemuan tiga lempeng tektonik dunia- membuat Indonesia rentan terhadap bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Kejadian bencana terkait perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, dan kenaikan muka air laut juga tercatat meningkat di Indonesia.
“Salah satu kunci penting dalam upaya pengurangan risiko bencana adalah dengan melakukan kajian risiko bencana. Indonesia saat ini telah memiliki inaRISK, yakni portal penilaian risiko yang menyediakan informasi tentang potensi bahaya, populasi terdampak, kehilangan dan kerusakan serta untuk memantau indeks pengurangan risiko,” ujar dia.
Delegasi Yordania yang hadir berasal dari Pusat Pengelolaan Keamanan dan Krisis Nasional (National Center for Security and Crisis Management/NCSCM).
“NCSCM bangga untuk bisa bertemu dengan perwakilan Pemerintah Indonesia yang telah berpengalaman dalam melakukan analisis risiko dan memiliki kebijakan pengelolaan risiko bencana. Dengan kunjungan ini kami mendapatkan pengetahuan tambahan dan dapat mempromosikan transfer teknologi,” kata Kepala Perencanaan dan Penilaian Risiko NCSCM Ayman Shiply..
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia berbagi pengalaman kelola risiko bencana kepada Yordania
Berita Terkait
BNPB catat 77 korban selamat longsor Tana Toraja berhasil dievakuasi
Senin, 15 April 2024 13:41 Wib
BNPB: Tidak ada korban jiwa atas banjir di Bandarlampung
Jumat, 12 April 2024 21:51 Wib
Presiden minta PUPR-BNPB cek bangunan rusak akibat banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 13:45 Wib
BNPB umumkan kasus Karhutla mulai mendominasi di Sumatera
Rabu, 20 Maret 2024 9:10 Wib
10 korban tewas akibat tanah longsor di Pesisir Selatan
Sabtu, 9 Maret 2024 15:26 Wib
Tiga korban banjir-tanah longsor di Padang Pariaman ditemukan meninggal
Sabtu, 9 Maret 2024 7:38 Wib
Lampung dapat bantuan logistik dan dana siap pakai dari BNPB
Selasa, 27 Februari 2024 22:18 Wib
Banjir melanda satu kota dan lima kabupaten di Kalimantan Tengah
Minggu, 21 Januari 2024 6:23 Wib