Gagas Energi Indonesia perluas pemanfaatan Gaslink C-cyl ke pelanggan di Batam
Jakarta (ANTARA) - PT Gagas Energi Indonesia, sebagai bagian Subholding Gas PT Pertamina (Persero), memperluas pemanfaatan produk gas bumi Gaslink C-cyl ke pelanggan di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Siaran pers Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk di Jakarta, Kamis, menyebutkan Gagas terus menggiatkan usahanya untuk menjangkau sektor industri dan komersial yang belum dijangkau oleh jaringan gas pipa.
Produk Gaslink C-cyl yang mulai dikenalkan awal 2021 adalah gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial yang disalurkan menggunakan tabung berkapasitas 20-25 m3 atau setara 20 kg.
Rumah Makan Mak Uncu menjadi pelanggan pertama Gaslink C-cyl di Batam dengan volume 500 m3/bulan.
Fintos, selaku pemilik RM Mak Uncu, menyampaikan antusias dengan kehadiran Gaslink C-cyl. "Jaminan ketersediaan pasokan adalah salah satu faktor utama kami dalam memilih supplier gas. Gagas dengan Gaslink C-cyl-nya menyampaikan mampu memenuhi hal tersebut," ujarnya.
Penyaluran gas ke RM Mak Uncu dilakukan Selasa (29/3/2022) dengan dihadiri Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz, Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah, dan General Manager Sales and Operation Regional I Afdal.
Faris dalam sambutannya menyampaikan peran PGN selaku Subholding Gas Pertamina mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia baik melalui infrastruktur pipa dan nonpipa.
"Melalui Gagas, kami mengharapkan akses energi gas bumi dapat meningkat khususnya bagi masyarakat maupun sektor industri dan komersial yang belum terjangkau infrastruktur pipa," ujarnya.
Hardiansyah menegaskan kembali komitmen Gagas untuk terus memperluas pemanfaatan gas bumi khususnya bagi sektor industri dan komersial sekaligus untuk membantu sektor-sektor tersebut dalam mencapai efisiensi dan nilai tambah dalam proses produksinya.
"Kami mengharapkan pelanggan dapat merasakan manfaat berupa efisiensi, kepraktisan, dan keandalan pasokan dari penggunaan Gaslink, khususnya Gaslink C-cyl yang mulai kami bawa ke Batam. Gaslink C-cyl kami hadirkan sebagai alternatif penyaluran gas bumi khususnya untuk pelanggan yang memiliki keterbatasan lahan dan kebutuhan pemakaian gas bumi yang relatif masih kecil sekitar 300 m3 per bulan," ujarnya.
Selain produk Gaslink C-cyl, Gagas juga menyediakan layanan Gaslink regular bagi sektor industri dan komersial dengan kebutuhan gas bumi yang lebih besar.
Pasokan gas pelanggan Gaslink di Kota Batam dihasilkan dari stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jalan Engku Putri, Kota Batam.
SPBG yang dioperasikan sejak 2016 melayani sekitar 75 kendaraan per hari yang didominasi taksi dengan penyaluran gas bumi sekitar 1.000 m3 per hari dan 20 pelanggan Gaslink sekitar 3.000 m3 per hari.
Siaran pers Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk di Jakarta, Kamis, menyebutkan Gagas terus menggiatkan usahanya untuk menjangkau sektor industri dan komersial yang belum dijangkau oleh jaringan gas pipa.
Produk Gaslink C-cyl yang mulai dikenalkan awal 2021 adalah gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial yang disalurkan menggunakan tabung berkapasitas 20-25 m3 atau setara 20 kg.
Rumah Makan Mak Uncu menjadi pelanggan pertama Gaslink C-cyl di Batam dengan volume 500 m3/bulan.
Fintos, selaku pemilik RM Mak Uncu, menyampaikan antusias dengan kehadiran Gaslink C-cyl. "Jaminan ketersediaan pasokan adalah salah satu faktor utama kami dalam memilih supplier gas. Gagas dengan Gaslink C-cyl-nya menyampaikan mampu memenuhi hal tersebut," ujarnya.
Penyaluran gas ke RM Mak Uncu dilakukan Selasa (29/3/2022) dengan dihadiri Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz, Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah, dan General Manager Sales and Operation Regional I Afdal.
Faris dalam sambutannya menyampaikan peran PGN selaku Subholding Gas Pertamina mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia baik melalui infrastruktur pipa dan nonpipa.
"Melalui Gagas, kami mengharapkan akses energi gas bumi dapat meningkat khususnya bagi masyarakat maupun sektor industri dan komersial yang belum terjangkau infrastruktur pipa," ujarnya.
Hardiansyah menegaskan kembali komitmen Gagas untuk terus memperluas pemanfaatan gas bumi khususnya bagi sektor industri dan komersial sekaligus untuk membantu sektor-sektor tersebut dalam mencapai efisiensi dan nilai tambah dalam proses produksinya.
"Kami mengharapkan pelanggan dapat merasakan manfaat berupa efisiensi, kepraktisan, dan keandalan pasokan dari penggunaan Gaslink, khususnya Gaslink C-cyl yang mulai kami bawa ke Batam. Gaslink C-cyl kami hadirkan sebagai alternatif penyaluran gas bumi khususnya untuk pelanggan yang memiliki keterbatasan lahan dan kebutuhan pemakaian gas bumi yang relatif masih kecil sekitar 300 m3 per bulan," ujarnya.
Selain produk Gaslink C-cyl, Gagas juga menyediakan layanan Gaslink regular bagi sektor industri dan komersial dengan kebutuhan gas bumi yang lebih besar.
Pasokan gas pelanggan Gaslink di Kota Batam dihasilkan dari stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jalan Engku Putri, Kota Batam.
SPBG yang dioperasikan sejak 2016 melayani sekitar 75 kendaraan per hari yang didominasi taksi dengan penyaluran gas bumi sekitar 1.000 m3 per hari dan 20 pelanggan Gaslink sekitar 3.000 m3 per hari.