Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersinergi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk mempersiapkan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur sebagai Venue Side Event G20.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan pihaknya siap berpartisipasi aktif dalam menyambut ajang G20 dengan harapan tercipta lapangan pekerjaan untuk masyarakat Labuan Bajo-Flores (dua wilayah di NTT), sehingga dapat membangkitkan perekonomian Indonesia.
“Kami ingin masyarakat merasa terlibat dan memiliki hajatan ini. Misalnya, suvenir yang digunakan nanti merupakan produk UMKM lokal Labuan Bajo-Flores,” ungkap Shana saat rapat koordinasi dengan Kemensetneg serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Selasa.
Selain itu, adanya peta perjalanan yang ditawarkan oleh BPOLBF, ujar dia, diharapkan akan menarik para delegasi maupun wisatawan untuk menjelajahi keindahan Labuan Bajo-Flores yang disebut memiliki pelbagai alternatif destinasi selain Taman Nasional Komodo di Kepulauan Nusa Tenggara NTT.
Nantinya, lanjut Shana, akan diadakan pula rapat koordinasi lanjutan dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama unsur pentahelix lain dalam menyukseskan kegiatan G20.
"BPOLBF pada prinsipnya turut berpartisipasi aktif dalam menyambut G20 karena penyelenggaraan event ini adalah cita-cita yang kita harapkan bersama dan juga yang diharapkan semua pihak di Labuan Bajo," ujarnya.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemensetneg Eddy Cahyono menyampaikan bahwa koordinasi antara kementerian/lembaga ini dimaksudkan untuk menggali potensi kolaborasi, agar manfaat dan pesan kunci dari penyelenggaraan G20 ini bisa diketahui oleh semua lapisan masyarakat.
“Euforia menyongsong hajatan akbar ini bisa mendorong semangat kolaborasi dan partisipasi semua pihak," kata Eddy.