Dosen Farmasi Itera edukasi pelajar manfaatkan obat alami dan jamu

id lampung, itera, jamu

Dosen Farmasi Itera edukasi pelajar manfaatkan obat alami dan jamu

Dosen Farmasi Itera edukasi pelajar manfaatkan obat alami dan jamu (Antaralampung/ITERA)

Indonesia kaya akan tanaman yang memiliki khasiat medis dan hal ini perlu untuk diketahui oleh masyarakat. jelas Rofi

Bandarlampung (ANTARA) - Program studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (Itera) ecara daring melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui edukasi tentang nyeri haid dan penanganannya menggunakan obat dan jamu pada siswi SMA Global Madani Bandarlampung.

Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber apt. Nisa Yulianti Suprahman, M.Sc dan apt. Riri Fauziyya, M.Farm. Keberlangsungan teknis acara dipandu oleh mahasiswa Program Studi Farmasi Itera Sherly Yulisabtika dan Arif Al Iman. Acara ini dihadiri oleh 70 peserta, yang terdiri atas pelajar putri dan guru SMA Global Madani Bandarlampung.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Sekolah SMA Global Madani, Rofi’ Darojat, Lc., M.H, yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya edukasi di tengah maraknya hoaks mengenai penggunaan obat serta meningkatkan pengetahuan siswi terkait nyeri haid serta penggunaan obat dan bahan herbal.

Baca juga: Itera-Polda Lampung tandatangani kerja sama pengembangan SDM dan teknologi

“Indonesia kaya akan tanaman yang memiliki khasiat medis dan hal ini perlu untuk diketahui oleh masyarakat.” jelas Rofi.

Kegiatan dilanjutkan pemaparan materi oleh apt. Nisa Yulianti Suprahman, M.Sc. yang menjelaskan obat-obat apa saja yang memiliki indikasi nyeri haid serta bagaimana mekanisme kerjanya di dalam tubuh. Informasi ini dilengkapi dengan informasi mengenai cara penggunaan obat dan keamanan obat.

Materi selanjutnya dipaparkan oleh apt. Riri Fauziyya, M.Farm. Pada sesi kedua ini, Riri menjelaskan beberapa cara untuk meringankan nyeri haid yang tidak menggunakan obat khususnya penggunaan jamu. Riri juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa bahan tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid, baik sebagai aromaterapi, sediaan topikal maupun minuman.

Baca juga: Dirjen Dikti dukung percepatan pengembangan Itera menuju BLU

“Kandungan zat aktif dalam tanaman obat tersebut sangat sesuai untuk mengatasi nyeri haid dan telah diteliti memiliki efek yang mampu bersaing dengan obat sintetik.” Jelas Riri

Diharapkan, dengan pemaparan ini, para siswi dapat memahami proses biologi yang terjadi pada nyeri haid serta penanganannya yang tepat dengan menggunakan obat dan jamu. Dengan begitu, para siswi dapat menangani nyeri haid yang dialami, serta membantu keluarga atau teman-temannya dengan memberikan informasi yang tepat.