Wahdi tinjau simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 2 dan TK Pertiwi Metro

id Pembelajarantatapmuka

Wahdi tinjau simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 2 dan TK Pertiwi Metro

Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin saat melihat pembelajaran salah satu siswi di TK Pertiwi Metro. (Antaralampung.com/Hendra Kurniawan)

Metro (ANTARA) - Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di UPTD SMPN 2 dan TK Pertiwi Kota Metro untuk melihat sejauh mana persiapan sekolah dalam melakukan pembelajaran tatap muka.

"Iya kita ingin melihat sejauh mana persiapan pihak sekolah dalam pembelajaran tatap muka ini. Apakah sudah sesuai dengan SKB empat menteri tentang pembelajaran tatap muka," kata Wahdi usai tinjauan, Jumat.

Wahdi mengatakan, berdasarkan hasil tinjauan, simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 2 maupun TK Pertiwi sudah cukup baik dan sesuai dengan SKB empat menteri. 

Seperti sekolah wajib menyediakan tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, maupun tenaga pendidik yang harus divaksin. Kemudian, pengaturan jarak, dan durasi pembelajaran tatap muka.

"Kemudian pengaturan jumlah siswa yang masuk per sesi dan orang tua wajib mengantar dan menjemput anaknya," paparnya. 

Kendati demikian, lanjut dia, hasil tinjauan tersebut masih akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu sembari menunggu keputusan pemerintah pusat terkait kapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut. 

"Iya masih akan kita evaluasi terlebih dahulu. Sambil menunggu keputusan pemerintah pusat kapan tepatnya pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan," terangnya. 

Kepala UPTD SMPN 2 Metro, Martati menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan fasilitas untuk cuci tangan, pengukur suhu tubuh dan membentuk Satgas COVID-19 tingkat sekolah untuk persiapan pembelajaran tatap muka. 

"Kemudian juga guru yang mengajar pada pembelajaran tatap muka juga sudah divaksin dua kali. Sedangkan yang baru sekali vaksin masih tetap melakukan pembelajaran daring. Nanti dalam proses pembelajaran tatap muka setiap kelas hanya diisi oleh delapan siswa," jelasnya.

Pihak sekolah, tambah dia, juga sudah melakukan jajak pendapat kepada wali murid tentang pembelajaran tatap muka. Hasilnya, 70 persen wali murid setuju pembelajaran tatap muka dimulai.

"Persiapan kita sudah baik, tinggal menunggu keputusan Disdikbud. Kami juga sudah sosialisasikan kepada wali murid, sebagian besar setuju pembelajaran tatap muka. Nanti ketika sudah dimulai wali murid wajib mengantar dan menjemput anaknya," tandasnya.