Boven Digoel (ANTARA) - Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY melaksanakan pembinaan tertorial dengan mengajarkan ilmu pertanian kepada warga di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini, untuk menyokong ketahanan pangan di kampung Umpkim Distrik Waropko, Boven Digul.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin dalam keterangannya diterima di Jayapura, Selasa, dari Asiki Kabupaten Boven Digoel Papua, mengatakan di samping melaksanakan tugas pokoknya menjaga kedaulatan NKRI di di perbatasan, Satgas juga mempunyai tanggung jawab moral kepada masyarakat perbatasan.
Tanggung jawab moral itu yakni melakukan pembinaan teritorial secara terbatas kepada warga di sekitar perbatasan untuk mendukung tugas pokok pemerintah daerah.
Letkol Radhi mengatakan Satgas melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar mengenai pertanian dan berternak yang baik sehingga hasil yang diperoleh bisa mendukung program pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai ketahanan pangan yang semakin kuat dan mandiri.
"Harapan kami masyarakat bisa secara individu meningkatkan ketahanan pangan yaitu dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga sehari-hari," harap Dansatgas.
Sementara itu, Komandan Pos Upkim Letda Inf Aribat mengatakan Satgas Pamtas Yonif 516/CY tidak hanya fokus menjaga keamanan dan pelintas batas negara saja namun satgas mempunyai tugas dan tanggung jawab yang teramat penting membina warga di sekitar perbatasan.
Ia mengakui personel pos juga melakukan pembinaan teritorial mengajarkan cara bercocok tanam yang baik sehingga hasil yang diharapkan sangat memuaskan. Dari hasil pertanian tersebut bisa dikonsumsi sendiri dan sisanya untuk dijual sebagai pendapatan keluarga.
"Ketahanan pangan yang digalakkan di perbatasan diharapkan menunjang pemerintah daerah dalam menaikkan taraf perekonomian penduduk dan meningkatkan ketahanan pangan daerah," harap Danpos.
"Kami sangat senang dan antusias sekali diberikan ilmu pertanian dari bapak TNI mengenai cara bercocok tanam yang baik yang mana selama ini saya tidak mengerti dan kurang paham mengenai pertanian, kami diajarkan hingga kami semua paham bercocok tanam secara benar sehingga harapan kami dari hasil pertanian ini bisa memuaskan, sekali lagi terima kasih bapak-bapak Tentara" ungkap warga, Samuel (30).