Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong pemulihan sektor pariwisata karena paling terdampak dari pandemi COVID-19 dengan mengoptimalkan belanja pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Sektor pariwisata terpukul paling berat dan ini kita perlu mendorong program sektor pariwisata,” kata kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers melalui Instagram @perekonomianri di Jakarta, Jumat.
Salah satu program yang diadakan adalah mengoptimalkan belanja pemerintah yakni dengan menjadikan destinasi pariwisata sebagai tuan rumah pelaksanaan pertemuan kementerian/lembaga.
Baca juga: Gunung Kidul tetap berlakukan protokol kesehatan pariwisata yang cukup ketat
Kali ini pemerintah mengadakan Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan kementerian/lembaga di Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau.
Diharapkan kegiatan itu mendorong dimulainya wisata dan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di lokasi destinasi wisata.
Menko Airlangga menjelaskan Bali dan Bintan merupakan destinasi wisata unggulan Tanah Air yang mengalami dampak paling dalam dari pandemi COVID-19.
Setiap tahun, lanjut dia, pariwisata mendulang 15 miliar dolar AS bagi pemasukan devisa Indonesia.
“Bintan biasanya dapat turis tiga juta per hari dan hari ini hampir turisnya nol. Sektor pariwisata yang biasanya 15 miliar dolar AS satu tahun pemasukan devisanya dan kali ini baik Bali dan Bintan ini turun sehingga pendapatannya turun 90 persen,” katanya.
Sebelumnya Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) menyebutkan akibat pandemi COVID-19 ekonomi sejumlah provinsi di Tanah Air mengalami tekanan.
Baca juga: Danau Tamblingan Buleleng dirancang jadi destinasi wisata spiritual
Salah satunya Provinsi Bali yang mengalami guncangan paling dalam yakni negatif 11 persen karena Pulau Dewata sebagian besar ekonominya bergantung pada sektor pariwisata.
Setelah Bali, pada kuartal kedua 2020, perekonomian di DKI Jakarta dan Banten masing-masing mengalami kontraksi 8,2 persen dan 7,4 persen.
Pemerintah mengalokasikan anggaran khususnya untuk pariwisata sebesar Rp3,8 triliun dalam kelompok sektoral kementerian/lembaga dan pemda dalam Program PCPEN yang dianggarkan mencapai Rp106,11 triliun.
“Oleh karena itu perlu terus didorong dan pemerintah berkomitmen untuk mendorong sektor yang terkontraksi didorong dengan road map atau master pelayanan imunisasi yang disiapkan Menkes,” katanya.