32 tewas dalam upacara pemakaman komandan militer Iran

id indiden Kerman,Qassem Soleimani

32 tewas dalam upacara pemakaman komandan militer Iran

Warga menghadiri pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Ahvaz, Iran, Minggu (5/1/2020). IA REUTERS/WANA NEWS AGENCY) (VIA REUTERS/WANA NEWS AGENCY)

Dubai (ANTARA) - Sedikitnya 32 pelayat yang mengikuti upacara pemakaman komandan militer Iran, yang terbunuh oleh serangan udara pasukan AS, di wilayah tenggara Kota Kerman, Selasa, tewas akibat berdesak-desakan, menurut laporan kantor berita semi resmi Fars mengutip pejabat layanan gawat darurat.

Fars melaporkan sekitar 190 orang terluka dalam insiden yang terjadi selama upacara pemakanan Qassem Soleimani itu. Salah satu media milik negara melaporkan 35 tewas sementara media lain melaporan korban tewas tanpa menyebut angka.

Kantor berita Iran ISNA mengatakan pemakaman Soleimani telah ditunda, tetapi tidak mengatakan berapa lama penundaan akan berlangsung.

"Hari ini karena padatnya kerumunan orang, sayangnya sejumlah warga kami yang sedang berduka terluka dan beberapa orang meninggal," kata kepala layanan medis darurat Iran Pirhossein Kolivand kepada TV pemerintah.


Baca juga: Israel siap hadapi pembalasan Iran

Dia tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Puluhan ribu pelayat berdatangan ke jalan-jalan Kerman untuk menghadiri pemakaman Soleimani, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak A.S. di Irak pada Jumat.

Jenazah Soleimani, pahlawan nasional yang merupakan arsitek dari upaya Iran untuk memperluas pengaruhnya di luar negeri, telah dibawa ke kota-kota Irak dan Iran sebelum tiba di Kerman untuk dimakamkan.

Di setiap lokasi di mana jenazah singgah, sejumlah besar orang telah memenuhi jalan, meneriakkan "Matilah Amerika" dan menangis dengan penuh emosi. Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, otoritas tertinggi Iran, menangis saat memimpin doa di Teheran.

Baca juga: Inggris kurangi staf di Iran dan Irak pascapembunuhan Soleimani

Sumber: Reuters