Belasan anak ular kobra berkeliaran di permukiman warga Cipinang Melayu

id Kobra, Cipinang Melayu, Jaktim,Ular,Habitat

Belasan anak ular kobra berkeliaran di permukiman warga Cipinang Melayu

Dua ekor ular kobra ditangkap warga RW 05 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019) saat muncul di ruas jalan lingkungan warga dekat proyek kereta cepat. (ANTARA/HO-Damkar Jaktim)

Jakarta (ANTARA) -

Belasan anak ular kobra muncul di permukiman warga RW 05 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Menurut warga RT 02/RW 05 Cipinang Melayu, Diran Anam (45) di Jakarta, Kamis sore, memperkirakan tidak kurang dari 18 anak kobra saat ini berkeliaran.

Ular berbisa itu kerap bermunculan saat malam dan siang hari dari kawasan semak-semak jalan menuju halaman rumah warga.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Diran bersama tetanganya memutuskan untuk berburu ular tersebut dengan melibatkan petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
"Empat ekor di antaranya berhasil saya tangkap bersama warga. Saat ini proses pencarian masih dilakukan empat petugas Damkar," katanya.

Kobra yang ditangkap warga diperkirakan baru menetas pada dua pekan lalu dengan ukuran serupa jari tengah orang dewasa.

Perburuan oleh warga dilakukan menggunakan gagang sapu dan sejumlah peralatan kayu.
"Satu ekor saya getok pakai gagang sapu dan mati. Saya takut di patuk karena berbisa," katanya.

Dia menyebutkan kemunculan belasan ular kobra di lingkungan mereka diduga imbas terganggunya habitat.

"Tadinya kobra ini ada di belakang kebun, tapi
kena gusur. Itu kan habitat dia (ular)," katanya.

Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, petugas evakuasi disebar ke sejumlah penjuru kawasan, termasuk sarang tempat ular bertelur di sebelah rumah Diran.
"Usai pencarian selama 1,5 jam, petugas belum menemukan keberadaan ular lainnya. Pencarian dihentikan pukul 17.38 WIB," katanya.
Pihaknya akan menunggu kabar lanjutan dari warga manakala ular tersebut kembali muncul.
Gatot menambahkan belum ada laporan terkait korban dari keberadaan ular di kawasan tersebut.