Mapala Santigi kenalkan potensi wisata alam dan budaya Sulteng lewat LLWA

id MAPALA SANTIGI,UNTAD,LLWA,wisata sulteng

Mapala Santigi kenalkan potensi wisata alam dan budaya Sulteng lewat LLWA

Peserta mengikuti lari lintas alam 2019 di Kota Wisata Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (14/7/2019). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/ama.

Mahasiswa pecinta alam (Mapala) Santigi Universitas Tadulako ikut mengenalkan potensi wisata alam dan budaya di Sulawesi Tengah lewat kegiatan Lomba Lintas Wisata Alam (LLWA) tingkat nasional X, 18-22 November 2019.
Palu (ANTARA) - Mahasiswa pecinta alam (Mapala) Santigi Universitas Tadulako ikut mengenalkan potensi wisata alam dan budaya di Sulawesi Tengah lewat kegiatan Lomba Lintas Wisata Alam (LLWA) tingkat nasional X, 18-22 November 2019.

Ketua Panitia LLWA Mapala Santigi, Muammar Khadafi, di Palu, Jumat, mengatakan lintas wisata alam X meliputi dua kabupaten yaitu Donggala dan Parigi Moutong.

"Peserta akan berjalan melintas dari Desa Taripa, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala ke Desa Alo’o Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong," ujar Khadafi.
Baca juga: Pemkab Parigi Moutong menggenjot pertumbuhan sektor pariwisata

Ia menguraikan, Mapala Santigi memilih wilayah tersebut sebagai lintasan peserta LLWA X, karena ingin memperkenalkan khasanah budaya 'nyanyian panjang' atau 'dade ndate' dalam dialek Kaili, serta mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mempromosikan objek wisata Gunung Sidole, yang diawali dengan pembukaan jalur pendakian.

Saat ini, berdasarkan data panitia hingga Kamis (14/11) terdapat 67 tim dari organisasi pencinta alam dalam dan luar kampus di Indonesia telah mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Selain organisasi pecinta alam, organisasi pramuka, Menwa, TNI dan Polri serta organisasi kepemudaan, termasuk instansi pemerintah dan swasta seluruh Indonesia telah mendaftar.

"Ada ratusan orang yang sampai saat ini telah menyatakan bersedia untuk ikut dalam LLWA, mereka tergabung dalam tim. Satu tim terdiri dari empat orang, yakni tiga peserta dan satu official," sebutnya.
Baca juga: Kepulauan Togean, destinasi wisata potensial masih kurang sentuhan

Ia menambahkan, Mapala Santigi lewat LLWA ingin menyatukan persepsi mengenai potensi wisata dan budaya, serta ingin membangun hubungan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan alam yang kuat.

"Salah satu dari maksud kegiatan LLWA ialah membangun silaturahim antarorganisasi, antarindividu manusia yang berdampak pada tumbuhnya kesadaran untuk merawat dan melestarikan hutan dan alam serta budaya," katanya.

LLWA X Mapala Santigi tahun 2019 akan memperebutkan piala bergilir dan piala tetap Rektor Universitas Tadulako (Untad) Palu, serta total bonus senilai Rp20 juta.
Baca juga: SMN asal Sulteng kunjungi Danau Toba