Permainan tradisional bisa alihkan anak dari ketergantungan gawai

id sosialisasi permainan tradisional,permainan tradisional

Permainan tradisional bisa alihkan anak dari ketergantungan gawai

Siswa sekolah dasar bergembira memainkan permainan tradisional dan melupakan gawai sejenak, Bandarlampung, Sabtu 02/11/2019 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandar Lampung (ANTARA) - Komunitas peduli pendidikan anak Pandhegadira menÿosialisasikan permainan tradisional guna mengurangi ketergantungan siswa pada gawai.

"Hari ini kami datang ke salah satu sekolah di Bandar Lampung untuk menyosialisasikan kepada anak-anak bahwa permainan tradisional ternyata asyik dan lebih sehat bagi tubuh dari pada bermain gawai dan game online, " ujar Ketua komunitas Pandhegadira, Irfan, di Bandar Lampung, Sabtu.

Menurutnya, gelaran sosialisasi telah berlangsung sejak 31 Oktober dan rencananya akan mendatangi 31 sekolah dasar di Bandar Lampung.

"Kami mulai sejak tanggal 31 Oktober,dan akan datang ke 31 sekolah.  Tujuan kami ingin mengajarkan dan menyosialisasikan kepada siswa bahwa kita bisa hidup dan tertawa bahagia tanpa gawai atau game online, dan semua kami kemas dalam bentuk panggung boneka agar menarik perhatian siswa, " ujarnya.

Menurut Irfan, selain menyosialisasikan asyiknya permainan tradisional, ia beserta tim juga mengedukasi siswa untuk tidak merundung sesama teman, dan mencintai lingkungan.

"Kami sebagai komunitas yang peduli pendidikan dan sosial merasa bangga atas respon positif dari siswa dan juga pihak sekolah, karena sebagian dari kami juga merupakan mahasiswa sehingga kami merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut mengedukasi adik-adik yang ada di bangku sekolah dasar, " ujarnya.

Baca juga : Permainan tradisional cegah ketergantungan anak pada gawai

Respons positif juga disampaikan oleh Rahmawati, kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta NU.

"Kami sangat terbantu dengan diadakannya acara ini karena melihat fenomena yang terjadi saat ini, anak-anak tergantung pada gawai hingga tidak belajar bahkan hingga mengalami gangguan kesehatan, " katanya.

Menurutnya, perkembangan zaman yang semakin modern mengharuskan siswa melek teknologi, namun terkadang mereka berlebihan dalam memanfaatkan teknologi dan melupakan kearifan lokal, salah satunya permainan tradisional.

"Banyak yang tidak tahu bermain bakiak atau permainan tradisional lainnya, sehingga dengan adanya sosialisasi tersebut kita bisa memperkenalkan kembali permainan tradisional ini, " ujarnya.