Dubai, Uni Emira Arab (ANTARA) - Iran tak memiliki keinginan untuk berbicara dengan Amerika Serikat kecuali semua sanksi yang dijatuhkan atas Iran dicabut, kata Presiden Hassan Rouhani pada Selasa.
Sehari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan bertemu dengan timpalannya dari Iran guna mengakhiri sengketa nuklir.
"Teheran tak pernah menginginkan senjata nuklir," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. Ia menambahkan negaranya sejak dulu selalu siap untuk mengadakan pembicaraan.
"Tapi pertama, AS mesti bertindak dengan mencabut sanksi tidak sah, tidak adil dan tidak jujur yang dijatuhkan atas Iran," ia menambahkan.'
"Kami akan terus mengurangi komitmen kami berdasarkan kesepakatan 2015 jika kepentingan kami tidak dijamin," katanya.
Pada Jumat (23/8) Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membahas perincian usul Prancis untuk menurunkan ketegangan antara Iran dan AS dan kemudian terbang ke tempat pertemuan puncak G7 untuk melanjutkan pembicaraan itu. Zarif mengunjungi Kota Biarritz di Prancis, tempat para pemimpin G7 mengadakan pertemuan.
Zarif bukan hanya mengadakan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menteri luar negerinya tapi juga dengan pemimpin Jerman dan Inggris, tiga penandatangan kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal dengan nama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Sumber: Reuters / IRNA