Kawal anak agar tidak terpapar dampak gawai

id giwo rubiyanto wiyogo,dampak gawai,anak terpapar gawai

Kawal anak agar tidak terpapar dampak gawai

Ilustrasi seorang anak sedang bermain gawai (Foto: net)

Banyak orang tua yang kurang memperhatikan apa yang dilakukan oleh anaknya di dunia digital
Jakarta (Antaranews Lampung)- Pemerhati perempuan dan anak, Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan para ibu harus mengawal anak agar tidak terpapar dampak negatif dari gawai.

"Ibu merupakan bagian terpenting dari tumbuh kembang anak, namun sayangnya sejumlah kasus dewasa ini justru melibatkan ibu sebagai pelaku kekerasan pada anak di sejumlah daerah. Ini menandakan bahwa kaum ibu mesti meningkatkan komitmennya dalam mengawal tumbuh kembang anak secara optimal," ujar Giwo di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan saat ini tantangan serius di dunia digital mash terjadi. Namun literasi terhadap anak oleh orang tua masih terbatas.

"Banyak orang tua yang kurang memperhatikan apa yang dilakukan oleh anaknya di dunia digital." Untuk itu, dia mengajak para orang tua untuk mengawal anak, agar tidak terpapar dampak negatif dari gawai.

Dia meminta orang tua untuk memastikan anaknya memiliki literasi digital yang memadai sehingga kehadiran gawai memberikan dampak positif bagi anak.

"Kelola waktu agar anak kita tidak terpapar gawai serta memastikan anak terpantau agar mereka aman dari segala potensi ancaman," imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, mengatakan bahwa tema nasional pada pelaksanaan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 adalah "Anak Indonesia, Anak Genius". Genius merupakan singkatan dari Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat.

"Kesejahteraan anak di Indonesia perlu didorong dengan mentradisikan peringatan HAN. Hal tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya semua kalangan untuk menjamin setiap anak Indonesia berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi," tandas Dewi.

Dalam peringatan HAN 2018 ini Herbalife Nutrition Indonesia mengajak tak kurang dari 50 anak asuh Pondok Kasih Agape dan Rumah Autis untuk melakukan berbagai kegiatan gaya hidup sehat antara lain perkenalan terhadap pentingnya nutrisi melalui cerita anak, melukis, dan berbagai perlombaan guna menghadirkan suasana bahagia.

Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi karyawan dan anggota independen kami untuk lebih mengenal Program Herbalife yang telah dijalankan. Termasuk lebih mengenal anak asuh kita, termasuk para pendamping dan pengajarnya." Dewi berharap hal itu dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan sehari-hari anak-anak berkesempatan menjadi bagian dari hidup anak-anak ini.

"Di samping medukung pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik, kami sangat senang untuk mengambil bagian dalam upaya menciptakan lingkuangan yang nyaman," tambah Dewi.