Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana menegaskan pihaknya telah menggelar personel hingga ke daerah perbatasan dengan Sumatera Selatan, Bengkulu hingga ke pelabuhan penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan untuk mencegah aksi begal dan tindak kriminal lainnya.
"Polda Lampung ingin memberikan rasa aman bagi warga yang mudik maupun yang akan kembali yang melintas di wilayah Lampung setelah merayakan Idul Fitri, termasuk kepada warga Lampung," kata Kapolda di Bandarlampung, Jumat (22/6).
Suntana menjelaskan pihaknya telah menginstruksikan seluruh personel di jajaran Polda Lampung, selain mendirikan pos-pos pelayanan dan pos pengamanan, para personel polisi juga melakukan patroli rutin untuk mencegah aksi-aksi kriminalitas terutama aksi begal terhadap sepeda motor.
Polisi akan melakukan patroli (hunting) di daerah-daerah yang selama ini rawan akan aksi pembegalan, sehingga dapat memebrikan rasa bagi para pemudik dan masyarakat mendapatkan rasa aman saat arus mudik dan balik.
Irjen Pol Suntana juga mengatakan pihaknya tetap menerjunkan personel di masing-masing pos pelayanan dan pos pengamanan usai berakhirnya Operasi Ketupat Krakatau pada 24 Juni 2018.
"Menindaklanjuti kunjungan Wakapolri di Pelabuhan Bakauheni, Polda Lampung tetap menerjunkan personel setelah Operasi Krakatau berakhir," katanya.
Hal itu perlu dilakukan mengingat sejumlah pemudik yang melintas di Provinsi Lampung masih berlangsung, karena hingga Kamis (21/6) jumlah pemudik yang akan menyeberang ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni belum sepenuhnya kembali.
Kapolda juga mengimbau agar warga yang akan balik ke Pulau Jawa setelah merayakan Idul Fitri selalu berhati-hati di perjalanan dengan tetap memperhatikan rambu-rambu lalulintas untuk mencegah kecelakaan.
Beberapa waktu lalu, Kapolda Lampung juga menyatakan telah membentuk masyarakat antibegal sebagai upaya untuk meminimalkan tindak pidana perampasan kendaraan terutama sepeda motor dengan kekerasan.
"Masyarakat yang merupakan para tokoh masyarakat, agama, adat serta pemuda dan sejumlah ormas dapat berperan dalam memberantas sejumlah penyakit masyarakat yang membuat resah masyarakat maupun pemudik," katanya saat memantau perkembangan arus mudik dan situasi keamanan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu (13/6).
Tujuan terbentuknya masyarakat antibegal merupakan salah satu wujud dari masyarakat Lampung yang peduli akan situasi keamanan di daerah setempat, khususnya kekhawatiran terhadap begal.
Prinsipnya Polda Lampung dan jajaran akan menjamin rasa aman dan nyaman masyarakat setempat maupun pemudik yang akan balik dan melintas di wilayah Lampung.
"Kami juga melakukan upaya persuasif dan upaya penindakan serta tindakan tegas terus dilakukan kepada pelaku begal. Bukan sekarang saja tindakan tegas terhadap begal, sebelumnya juga telah dlakukan," ujarnya.
Dengan terbentuknya masyarakat antibegal tersebut, Kapolda mengharapkan tidak terjadi lagi tindak pidana seperti begal. Selain itu masyarakat Lampung dapat menjaga wilayahnya agar tidak terjadi tindak pidana tersebut.