KLH Waykanan Bentuk Sekolah Berbasis Lingkungan

id sekolah berbasis lingkungan, klh waykanan, kepala klh waykanan, rinaldi

KLH Waykanan Bentuk Sekolah Berbasis Lingkungan

Suasana pembentukan komunitas cinta lingkungan di sekolah di Kabupaten Waykanan (Foto Antaralampung.com/Emir FS)

...Kami mengajak seluruh masyarakat untuk hidup bersih dan selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih," ujar Rinaldi...

Waykanan, Lampung (Antara Lampung) - Setelah berhasil membentuk Bank Sampah, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Waykanan, kini membentuk sekolah berbasis lingkungan yang dimulai dengan membentuk komunitas anak cinta lingkungan di sekolah.

Saat ini pembentukannya baru di dua sekolah, yakni SMA Negeri 1 Buay Bahuga dan SMK Bahuga, tujuannya untuk membentuk generasi peduli lingkungan, kata Kepala KLH Waykanan Rinaldi, saat ditemui di Blambanganumpu, ibu kota Waykanan, Selasa.

Ia menjelaskan, nantinya masing-masing kecamatan akan diwakilkan oleh satu sekolah yang berbasis lingkungan dan akan diikutsertakan dalam lomba Adiwiyata.

Hingga saat ini, baru dua sekolah yang dibentuk untuk menjadi sekolah berbasis lingkungan. Selain penting, sekolah berbasis lingkungan ini perlu untuk memberikan pengetahuan dan pengertian kepada para pelajar bahwa menjaga lingkuan sekitar itu sangat penting.

Selain itu, juga mengajarkan anak-anak sejak dini untuk mengerti lingkungan, karena umumnya masyarakat mengenyampingkan tentang peduli lingkungan. "Kami mengajak seluruh masyarakat untuk hidup bersih dan selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih," ujar Rinaldi.

Ia menjelaskan, dengan adanya sekolah berbasis lingkungan ini, Waykanan bisa lebih baik lagi dalam memelihara lingkungan, bahkan bisa mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tetap segar dan alami.

Dengan adanya sekolah berbasis lingkungan, katanya, dapat melakukan penghematan dalam penggunaan dana operasional sekolah dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi, serta menciptakan kebersamaan warga sekolah, dan menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.

Sekolah nantinya diharapkan menjadi tempat pembelajaran tentang nilai?nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar dan meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian lingkungan di sekolah.

"Jangan sampai kita ketinggalan dengan daerah lain, walaupun baru mulai tetap semangat untuk membangun Kabupaten Waykanan serta memberikan warna di dunia pendidikan yang ada saat ini," kata Rinaldi.

Sementara itu, Bupati Waykanan Raden Adipati Surya menyatakan sangat mendukung adanya sekolah berbasis lingkugan karena akan mendidik anak-anak sejak dini mengerti terhadap lingkungan, menjaga lingkungan serta memelihara lingkungan agar tidak tercemar dan mencegah agar tidak menjadi korban para perusak lingkungan.

Pembentukan karakter untuk mencintai lingkungan bukan hanya dari tingkat SMA tetapi dimulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga dewasa. Dewan guru juga harus memberikan contoh yang baik kepada siswanya untuk selalu mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, kata Adipati.

"Semua bermula dari guru, dan anak murid pasti akan mencontoh, makanya guru-guru dituntut untuk lebih baik lagi saat mengajar di sekolah," ujarnya.