Banjir Rendam Ratusan Rumah di Padang Sumbar

id Banjir Landa Padang, Banjir di Padang Sumbar, Padang Kebanjiran

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Padang Sumbar

Mobil warga Sumatera Barat yang kebanjiran. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-dok warga-Buldansyah)

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Afrizal Khaidir mengatakan salah satu penyebab banjir yakni tumpukan sampah pada drainase di daerah ini.
Padang (ANTARA Lampung) - Hujan deras yang menggguyur Kota Padang Provinsi Sumatera Barat sejak Senin (21/3) malam mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir terutama di Kecamatan Koto Tangah dan Nanggalo.

Pada Selasa dini hari salah satu daerah yang direndam banjir berada di Perumahan Cendana Tabing dengan ketinggian air mencapai sekitar satu meter.

Warga setempat Yohanes mengatakan terdapat sekitar empat blok perumahan dengan 500 rumah yang terendam banjir.

"Karena air terus naik saya putuskan mengungsi ke daerah Air Dingin," ujar dia.

Sedangkan warga Koto Tangah Pun Ardi menyatakan banjir juga merendam perumahan Taman Harmoni Dadok Tunggul Hitam Padang dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter.

Saat ini sebanyak 50 kepala keluarga di daerah itu yang mengungsi ke SMP Negeri 29 Padang, kata dia lagi.

Banjir juga merendam Perumahan Salingka Bungo Permai Padang dengan ketinggian air di atas satu meter.

Kemudian banjir juga merendam perumahan di Lubuk Gadang Batang Kabung Ganting yang menyebabkan sekitar 20 kepala keluarga mengungsi ke kawasan rel kereta api.

Ia menyesalkan masih lamban Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) datang karena banjir sudah dilaporkan sejak pukul 04.00 WIB, tapi hingga saat ini belum datang bantuan untuk evakuasi.

"Saya sudah beri tahu Wali Kota Padang pukul 03.00 WIB, berharap petugas evakuasi segera datang," ujarnya pula.

Seorang warga Tunggul Hitam Basuki sekitar pukul 04.00 WIB, menyatakan, satu unit ekskavator hanyut di Sungai Batang Kuranji.

Ketika tiba di jembatan sebelah Basko Mal muncul kilatan seperti petir diikuti dentuman cukup keras, setelah itu listrik langsung padam, ujarnya lagi.

Banjir setinggi satu meter akibat hujan lebat sepanjang Senin (21/3) malam lalu telah menggenangi beberapa wilayah di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Selasa pagi.

Hingga pukul 08.30 WIB, lokasi banjir terparah berada di sekitar Kecamatan Koto Tangah yang merata di tujuh kelurahan yakni Dadok Tunggul Hitam, Aia Pacah, Padang Sarai, Bungo Pasang, Kurao Pagang, Lubuk Buaya, dan Tabing Bandar Pagang.

Salah satu warga yang merupakan mahasiswa Unand Akri (21) mengatakan bahwa puluhan rumah terendam banjir hingga satu meter di sekitar daerah Aia Pacah.

"Ketika saya akan melakukan penelitian di Ikua Koto terlihat air menggenangi rumah dan menggenangi setinggi tubuh orang dewasa hingga sampai pinggang," katanya pula.

Selain di Aia Pacah, daerah Siteba juga mengalami kebanjiran.

Warga lain yang merupakan dosen Unand Asrinaldi mengatakan banjir ini tidak biasa, karena sebelumnya rumahnya di Lapai tidak pernah kebanjiran.

"Saya kaget ada air masuk rumah, untungnya hanya bagian belakang, padahal sebelumnya tidak pernah ada banjir di sini," katanya lagi.

Senada dengan itu menurut Agus, warga setempat, selain Kecamatan Koto Tangah, banjir juga merendam Kecamatan Padang Selatan dan Kecamatan Padang Utara dengan ketinggian 80 sentimeter hingga satu meter.

Menurutnya masih ada kemungkinan banjir terjadi di daerah Pegambiran dan Teluk Bayur, mengingat selama ini dua daerah tersebut cukup rawan banjir.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Padang Afrizal Khaidir mengatakan salah satu penyebab banjir yakni tumpukan sampah pada drainase di daerah ini.

Sampah itu menyebabkan penyumbatan yang berdampak ketika hujan air tidak lancar mengalir, sedangkan tanah untuk menyerap juga lahannya semakin berkurang.

Dia berharap masyarakat menyadari pentingnya pengelolaan sampah tersebut, sehingga tidak membuang di sembarang tempat.