Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta bupati yang ada di daerahnya untuk berperan menjaga harga gabah sesuai harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Salah satu misi pemerintah adalah menjaga harga gabah yang dibeli oleh Bulog atau pihak lainnya tetap sesuai harga pokok penjualan yang ditetapkan pemerintah Rp6.500 per kilogram. Tanggung jawab ini juga harus dilakukan oleh para bupati agar menjaga harga gabah sesuai aturan," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, upaya menjaga harga pembelian gabah sesuai dengan aturan pemerintah tersebut telah diperintahkan oleh Presiden, sehingga kepala daerah harus ikut serta dalam memantau hal tersebut.
"Saat ini sudah mulai panen, ketika sudah panen tolong selain bupati, camat hingga kepala desa perhatikan mengenai harga ini, agar panen gabah petani dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram tanpa syarat, tidak boleh di bawah itu. Dan aturan pembelian sesuai harga pokok penjualan juga berlaku untuk hasil panen jagung," katanya.
Dia menjelaskan, dengan kerja sama bupati, camat dan kepala desa dalam melakukan pengawasan harga pembelian gabah petani selama panen dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga produktivitas pertanian daerah.
"Sebenarnya dalam mendukung hal tersebut Pemerintah Provinsi Lampung memiliki program untuk mendukung petani mendapatkan penghasilan lebih banyak, yaitu dengan memberikan pengering gabah ke seluruh daerah," tambahnya.
Menurut dia, pemberian bantuan pengering jagung dan gabah tersebut juga mendukung agar gabah hasil panen petani tidak keluar desa dalam bentuk basah.
"Seluruh daerah akan kami berikan pengering untuk jagung dan gabah. Jadi tidak ada lagi jagung dan juga gabah yang keluar dari desa dalam bentuk basah tapi semuanya dalam bentuk gabah kering panen sehingga harganya juga jauh lebih bagus," ujar dia.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung memproyeksikan luas panen di provinsi tersebut pada Januari hingga April 2025 mencapai 251,98 ribu hektare (ha) atau mengalami kenaikan sebesar 78,68 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 141,02 ribu hektare.
Untuk produksi padi pada Januari hingga April 2025 dipotensikan mencapai 1,37 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan 71,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dan produksi padi selama 2024 sebesar 2,79 juta ton gabah kering giling atau naik sebesar 1,21 persen atau sebanyak 33,45 ribu ton dibandingkan 2023 yang hanya 2,76 juta ton.
Sedangkan produksi beras selama 2024 sebesar 1,60 juta ton atau naik sebesar 1,21 persen atau 19,23 ribu ton dibanding 2023 dengan jumlah 1,59 juta ton beras. Serta pada subround I 2025 yaitu pada Januari sampai April angka sementara diproyeksikan produksi beras Lampung mencapai 788,62 ribu ton atau mengalami kenaikan 71,82 persen dibanding periode yang sama di 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Lampung minta bupati jaga harga gabah sesuai HPP