Gempa M 3,2 di HST Kalsel akibat pergerakan lempeng Pegunungan Meratus

id Gempa Bumi HST,Gempa Bumi Kalsel,Gempa Bumi Tapin,Gunung Halau Halau

Gempa M 3,2 di HST Kalsel akibat pergerakan lempeng Pegunungan Meratus

Dokumentasi - Gempa Bumi daratan Magnitudo 3,2 menguncang wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST yang diperkirakan akibat pergerakan patahan Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan pada Minggu (8/2/2024). Puncak tertinggi bentangan Pegunung Meratus, yakni Gunung Halau Halau di Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten HST. (ANTARA/Bayu Pratama S)

Hulu Sungai Tengah, Kalimantan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi daratan Magnitudo 3,2 yang berpusat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan pada Minggu, akibat aktivitas lempeng Pegunungan Meratus.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M3.2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.78° LS ; 115.69° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 26 Km arah Tenggara Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan pada kedalaman 10 kilometer," ujar Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan Rasmid melalui keterangan tertulis diterima ANTARA di Rantau, Kabupaten Tapin, Minggu.

 

Rasmid menjelaskan gempa berpusat di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang terasa hingga perbukitan Kabupaten Tapin ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat pergerakan patahan Meratus.

"Berdasarkan estimasi shakemap (peta guncangan), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin," ungkapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Muhammad Yani mengatakan sementara ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa yang terjadi pada pukul 12.32 Wita itu, namun pihak terkait, seperti BPBD mulai bergerak ke titik gempa.

"Gempa ini pertama kali terjadi di HST," ungkapnya.

Gempa bumi daratan tersebut terasa hingga ke dataran tinggi atau perbukitan di Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin berbatasan dengan Kabupaten Banjar.

Camat Hatungun Slamet Surianto mengatakan berdasarkan laporan sementara, getaran gempa yang dirasakan masyarakat berada pada desa di area perbukitan.

"Tak ada kerusakan, situasi dan kondisi aman," ungkapnya.

Slamet mengatakan gempa terasa sedikit lebih kuat pada daerah Desa Bagak , Kembang Kuning dan Matang Batas, sedangkan lima desa lain tak begitu terasa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST Ahmad Apandi menuturkan gempa bumi berpotensi berdampak terhadap masyarakat di Desa Juhu dan Anak Desa Haraan.

“Namun, kami belum bisa mengkonfirmasi kondisinya karena tidak ada jaringan di sana,” ujar Apandi.

Selama sepekan terakhir, dua kali gempa bumi terjadi di wilayah Provinsi Kalsel.

Sebelumnya, pusat gempa berada di Kabupaten Banjar dengan kekuatan M 4,7 pada Selasa (13/2) pagi, getaran terasa hingga wilayah Banjarmasin, Barito Kuala, Tapin hingga sebagian daerah Provinsi Kalimantan Tengah.

BMKG memberikan keterangan yang sama, pemicu gempa itu akibat aktivitas pergerakan patahan lempeng Meratus.

Pegunungan Meratus merupakan untuk kawasan dataran tinggi yang membentang dan menjangkau sejumlah wilayah Kalimantan Selatan, sedangkan puncak tertinggi berada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yakni Gunung Halau Halau.

Meskipun guncang gempa terbilang kecil, BMKG memberikan peringatan kepada masyarakat Kalimantan Selatan, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang dapat membuat kecemasan berlebihan.

'Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbauan BMKG.