Bandarlampung (ANTARA) - Fahmi Destry Amelia, mahasiswi Ekonomi Pembangunan Universitas Lampung (Unila) berbagi pengalamannya selama menjalani program magang di BTPN Syariah.
Destry merupakan salah satu peserta program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), salah satu program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di BTPN Syariah pada MSIB batch empat.
Ia menjalani magang selama lima bulan di Pekalongan, Lampung Timur, dan memegang peranan penting sebagai fasilitator yang memberikan pendampingan kepada nasabah BTPN Syariah di desa-desa se-Kecamatan Pekalongan.
Program magang ini dirancang dengan cermat, dipecah menjadi sesi bulanan, dengan setiap bulan Destry harus mendampingi 12 nasabah. Setiap nasabah diberikan empat pertemuan yang mencakup tahap perkenalan, pemberian materi dan review, praktik, hingga penutup.
“Tentunya kegiatan ini dibagi per sesi. Jadi dalam satu bulan ada 12 nasabah yang harus didampingi, tiap nasabah mendapatkan empat pertemuan. Adapun dalam empat pertemuan itu adalah perkenalan, pemberian materi dan review, praktik, dan penutup,” ujar Destry pula.
Pengalaman Destry menjadi lebih istimewa karena ia harus berurusan dengan nasabah yang memiliki karakter beragam. Sebuah tantangan yang belum pernah ia hadapi sebelumnya. Selain itu, mentor-mentornya selalu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk sukses dalam perannya sebagai fasilitator.
Dalam mengikuti MSIB, Destry memiliki tekad untuk meningkatkan keterampilannya dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan memahami dinamika dunia kerja yang akan dihadapinya di masa depan.
“Motivasi saya mengikuti program ini tentunya meningkatkan skill untuk dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan mengetahui bagaimana dunia kerja yang akan dihadapi ke depannya,” katanya.
Destry berharap, setelah menyelesaikan program ini, ia akan menjadi lebih mampu berkontribusi dalam kegiatan melibatkan masyarakat luas yang memiliki usaha.
Sebagai seorang mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, pengalaman magang sebagai fasilitator pendamping di Remote Site (Pedesaan) Sumatera telah membuka jendela wawasannya tentang dunia perbankan syariah dan pengabdian masyarakat.