Presiden sebut kualitas jalan Inpres Jalan Daerah di Lampung kini tahan lama

id Kunjungan presiden ke Lampung, perbaikan jalan,Infrastruktur Lampung, jalan Inpres daerah,jokowi lampung

Presiden sebut kualitas jalan Inpres Jalan Daerah di Lampung kini tahan lama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah memeriksa kualitas beton rigid yang digunakan untuk pembangunan Jalan Inpres Daerah, di Ruas Jalan Simpang Randu-Seputih Surabaya, Lampung Tengah, Jumat (27/10/2023). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bandarlampung (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kualitas jalan Inpres Jalan Daerah (IJD) yang ada di Provinsi Lampung dapat dipastikan mampu bertahan lama.

"Jalan semua sudah mulus, jadi di dalam mobil bisa tidur karena sudah mulus sekali," kata Jokowi saat meninjau ruas Jalan Simpang Randu-Seputih Surabaya, di Lampung Tengah, Jumat.

Jokowi mengatakan bahwa kualitas jalan Inpres yang tengah dibangun dan menjadi perhatian pemerintah di Provinsi Lampung itu mampu bertahan lama.

"Jadi jalan ini (Jalan Inpres Daerah) yang dipakai adalah rigid beton setebal 30 centimeter, sehingga awet sampai beberapa puluh tahun," ujarnya lagi.

Presiden menjelaskan dengan kualitas jalan yang tahan lama tersebut diharapkan masyarakat dapat terbantu dalam menjalankan setiap aktivitas keseharian.

"Kita harapkan dengan pembangunan seperti ini rakyat tidak mengeluh lagi tentang jalan yang rusak, karena semua (jalan) sudah mulus," katanya pula.

Menurut Jokowi, proses pembangunan jalan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang terjalin cukup baik guna menyejahterakan masyarakat.

"Supaya semua tahu ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah pusat yaitu Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi Lampung, sebab di sini ada anggaran APBD juga yang digunakan serta koordinasi sejenis ini cukup baik terjalin," kata Jokowi lagi.

Penanganan jalan daerah melalui Inpres Nomor 3 Tahun 2023 di Provinsi Lampung dari 17 ruas jalan yang diperbaiki memiliki total nilai kontrak sebesar Rp800,9 miliar dengan nilai pekerjaan konstruksi Rp789,1 miliar, serta nilai pengawasan teknik Rp11,8 miliar.