Lampung petakan kawasan perikanan antisipasi dampak El Nino

id Perikanan Lampung, pemerataan wilayah perikanan, antisipasi El Nino

Lampung petakan kawasan perikanan antisipasi dampak El Nino

Ilustrasi- Kawasan perikanan berupa tambak undang air tawar yang ada di Kota Bandarlampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah melaksanakan pemetaan kawasan perikanan dan kegiatan usaha perikanan di daerahnya guna mengantisipasi dampak El Nino.

"Salah satu dampak perubahan iklim yang harus kita hadapi dan antisipasi saat ini adalah adanya ancaman kekeringan akibat fenomena El Nino ini sangat perlu perhatian khusus," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni dalam keterangannya di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa Lampung merupakan daerah yang bergantung pada sektor pertanian dan perikanan, sehingga membutuhkan langkah antisipasi awal untuk mencegah adanya dampak yang cukup besar terutama di sektor pemenuhan pangan atas terjadinya fenomena El Nino.

"Sektor pertanian dan perikanan ini banyak tergantung kepada sumber daya air dan akan mengalami dampak yang serius kalau tidak diantisipasi sejak awal. Jadi yang dilakukan saat ini akan dilakukan pemetaan kawasan dan inventarisir kawasan perikanan dan usaha perikanan yang paling berisiko terdampak kekeringan," katanya.

Menurut dia, dengan dimulainya pemetaan dan inventarisasi tersebut dapat menjaga agar target produksi perikanan tangkap dan budi daya tetap tercapai serta dapat dengan tepat sasaran melakukan intervensi atas adanya keadaan kekeringan di suatu lokasi.

"Oleh karena itu perlu kebijakan yang tepat dan langkah strategis untuk mengantisipasi dan mitigasi dampak kekeringan di sektor kelautan serta perikanan. Pemerintah kabupaten dan kota pun dapat terus melakukan pendampingan kepada pembudi daya perikanan di wilayahnya," ucapnya.

Dia melanjutkan perencanaan berbasis risiko bencana diperlukan dalam upaya peningkatan antisipasi serta meminimalisir dampak El Nino.

"Jadi harus ada langkah antisipasi bagi daerah yang curah hujannya masuk kategori rendah, mengoptimalisasi fungsi infrastruktur air untuk memastikan tetap berfungsinya saat musim kemarau," tambahnya.

Selanjutnya penerapan ekonomi hijau dengan menerapkan pembangunan berkelanjutan juga menjadi salah satu upaya jangka panjang untuk mencegah adanya penurunan produksi perikanan akibat adanya perubahan iklim dan cuaca ekstrem.