Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mentargetkan atlet asal daerahnya dapat meraih prestasi pada Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VII.
"Kalau namanya permainan tradisional itu masuk di Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi). Kita akan menghadapi Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VII pada Juli ini di Jawa Barat," ujar Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Lampung Descatama Paksi Moeda di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu pemerintah daerah telah melepas kontingen atlet asal Lampung peserta Fornas, dan diharapkan para atlet dapat meraih prestasi dalam ajang olahraga tersebut.
"Konsentrasi kami saat ini yang pasti memastikan semua atlet dari Provinsi Lampung berprestasi dan mendapatkan medali sebanyak-banyaknya," katanya.
Ia menjelaskan dengan keikutsertaan atlet asal Lampung dalam kegiatan tersebut, selain untuk meningkatkan prestasi di bidang keolahragaan, juga sebagai salah satu upaya melestarikan olahraga tradisional di daerah.
"Setidaknya kontingen dapat mempertahankan posisi lima besar terbaik nasional seperti tahun lalu, kali ini di Bandung," ucapnya.
Menurutnya olahraga jadi salah satu sektor yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang produktif serta sehat, sehingga perlu terus dikembangkan talenta dan bibit atlet di daerahnya.
Diketahui jumlah kontingen atlet asal Lampung yang ikut serta dalam Fornas VII berjumlah 806 orang, yang berasal dari 41 Induk Organisasi Olahraga Masyarakat (INORGA) yang ada di Lampung.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mengatakan bahwa ajang Festival Olahraga Masyarakat (FORNAS) VII 2023 yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat dapat meningkatkan kesadaran berolahraga masyarakat.
FORNAS VII 2023 yang digelar pada 2-9 Juli mengangkat tema "Merajut Potensi Olahraga Masyarakat Menuju Sukses Indonesia Bugar 2045", akan mempertandingkan berbagai jenis olahraga masyarakat dari 85 Induk Organisasi Olahraga Masyarakat (INORGA) anggota KORMI.
Meliputi senam kebugaran, yoga, tai chi, olahraga pernapasan, barongsai, olahraga tradisional, sepeda BMX maupun sepeda tua (onthel), push bike bagi anak-anak usia 5-7 tahun, skate board, dan street soccer.
Lalu ada pertandingan e-sports, airsoftgun, panahan tradisional, layang-layang, lari trail dan orienteering, off-road, pencak silat, karate, taekwondo, binaraga, panco, ketapel, dance sport, dan berbagai olahraga masyarakat lainnya dari tiga cluster komisi olahraga KORMI, yaitu Olahraga Kesehatan dan Kebugaran (OKK), Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya (OTKB), dan Olahraga Petualangan dan Tantangan (OPT).
Selanjutnya Sport Expo and Sports Fashion, festival pencak silat tradisi, seminar olahraga, eksibisi, bazar bagi para UMKM, serta konser musik, hingga menjadikan ajang ini sebagai sports tourism, sehingga ajang tersebut sejalan dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).