Lampung perkuat surveilans dengue untuk tingkatkan kewaspadaan naiknya kasus

id DBD lampung, kesehatan lampung, penguatan surveilans

Lampung perkuat surveilans dengue untuk tingkatkan kewaspadaan naiknya kasus

Ilustrasi - Pemeriksaan kesehatan warga oleh tenaga kesehatan di Kota Bandarlampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Petugas kesehatan dan kami pun sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait langkah pencegahan

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung memperkuat surveilans dengue untuk meningkatkan kewaspadaan akan penambahan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

"Selain meningkatkan kewaspadaan akan peningkatan kasus dengue, peningkatan surveilans ini sebagai bentuk kewaspadaan dini hingga respons cepat terhadap upaya penanggulangan serta pencegahan kejadian luar biasa (KLB) dengue," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Edwin Rusli di Bandarlampung, Kamis.

Ia menjelaskan melalui penguatan surveilans maka potensi persebaran kasus DBD dapat diketahui lebih awal, dengan pemeriksaan angka bebas jentik per kecamatan ataupun per daerah.

"Kemudian dalam upaya mendukung kegiatan deteksi dini infeksi dengue. Maka telah dilakukan pula pendistribusian logistik yang berasal dari alokasi APBN ataupun APBD ke seluruh dinas kesehatan kabupaten serta kota untuk kemudian didistribusikan ke seluruh Puskesmas di berbagai daerah," katanya.

Dia melanjutkan, setelah melakukan pemetaan kasus dan penyidikan epidemiologi atas kasus dengue, petugas kesehatan pun melakukan sosialisasi pencegahan kasus yang dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.

"Petugas kesehatan dan kami pun sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait langkah pencegahan. Salah satunya melalui kegiatan vaksinasi yang dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," ucap dia.

Menurut dia, melalui kegiatan deteksi dini oleh petugas surveilans juga dapat meminimalisasi risiko kematian akibat DBD.

"Bila dapat di deteksi, dicegah, dan ditangani sejak dini dapat mencegah kasus yang fatal hingga terjadi kematian akibat DBD," tambahnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada Januari 2025 jumlah kasus DBD di Provinsi Lampung berjumlah 1.839 orang, yang terdiri atas 886 orang pasien laki-laki dan pasien perempuan 953 orang, serta ada kematian 10 kasus.

Kemudian tingkat insidensi DBD di Provinsi Lampung sebesar 19,31 per 100.000 penduduk, tingkat case fatality rate (CFR) 0,54 persen. Dan untuk angka bebas jentik masih 82,22 persen.

Baca juga: Dinkes Lampung: Rumah sakit harus laporkan secara rutin penanganan DBD

Baca juga: Dinkes Lampung Selatan gencarkan fogging untuk antisipasi DBD

Baca juga: Polisi Pesisir Barat gencarkan fogging berantas nyamuk penyebab DBD