Bandarlampung (ANTARA) - Tim dosen Teknik Kimia dan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengedukasi sekaligus melatih masyarakat Way Huwi, Lampung Selatan, Provinsi Lampung memanfaatkan limbah rumah tangga berupa minyak bekas sebagai bahan baku sabun dan dedaunan busuk sebagai kompos dengan menggunakan Rotary Biocomposter.
Salah satu dosen Yunita Fahni, menyebut, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat Way Huwi terkait teknologi Rotary Biocomposter.
Terlebih masyarakat setempat mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak. Setiap rumah tangga rata-rata memiliki limbah berupa daun-daun yang sudah kering atau busuk dan juga minyak bekas yang sudah tidak bisa digunakan setiap minggunya.
“Banyak yang belum mengetahui minyak bekas dan daun-daun kering atau busuk memiliki potensi lain yaitu sebagai komposter dan sabun batang, jadi selama ini hanya dibuang begitu saja,” ujar Yunita.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini wujud konkrit pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dosen Itera yang berusaha mengimplementasikan teknologi tepat guna di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, tim dosen Itera juga memberikan bantuan rotary biocomposter. Rotary Biocomposter adalah alat pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi kompos atau pupuk organik cair melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas.
Dengan keberadaan alat tersebut, masyarakat dapat memanfaatkan salah satu bioteknologi sederhana. Rotary Biocomposter memiliki nilai guna yang panjang berkisar lebih dari sepuluh tahun.
Selama itu, pula masyarakat dapat memiliki komposter dan sabun batang sendiri, hal ini membuat bioteknologi mudah diakses,berkelanjutan dan tentunya ramah lingkungan.
Yunita Fahni menjelaskan, selain kompos, sabun batang yang dibuat menggunakan minyak bekas sebagai bahan baku bermanfaat untuk mencuci tangan, dan mencuci pakaian dan memiliki nilai jual.
Program Hibah LPPM
Kegiatan pengabdian masyarakat ini wujud konkrit pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dosen Itera yang berusaha mengimplementasikan teknologi tepat guna di masyarakat.
Pengabdian yang para dosen dan mahasiswa lakukan merupakan program hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Itera.
Ketua RT 06 Way Huwi Syapriansyah, menyampaikan penerapan teknologi biocomposter di kampungnya menjadi langkah yang tepat, karena selama ini masayarakat hanya bergantung pada pupuk kimia dan sabun yang biasa dijual.
Adanya Rotary Biocomposter memberikan nilai tambah terhadap usaha pertanian dan rumah tangga masyarakat setempat.
Syapriansyah berharap, kedepan lebih banyak masyarakat dapat memanfatkan sumber limbah rumah tangga ini. Upaya-upaya kerjasama dari berbagai pihak, seperti akademisi, pemerintah, swasta dan masyarakat perlu terus ditingkatkan dan dijaga.
Terutama dukungan pemerintah sangat diperlukan agar kegiatan teknologi tepat guna dan pemberdayaan seperti ini dapat berlanjut secara berkesinambungan.