Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyesalkan penggunaan gas air mata oleh polisi dalam menangani kerusuhan suporter dalam tragedi Kanjuruhan yang sedikitnya menewaskan 129 orang.
“Larangan penggunaan gas air mata itu telah diatur FIFA dan tertuang pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan. Jelas ditulis: Dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa," kata LaNyalla dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu.
Menurut mantan Ketua Umum PSSI itu, penggunaan gas air mata menimbulkan kepanikan sehingga ratusan orang berdesakan ingin keluar dari tribun yang kemudian membuat korban berjatuhan.
LaNyalla juga menilai tragedi Kanjuruhan membuktikan lemahnya koordinasi. Padahal sebelum match, pasti ada rakor pengamanan antara Panpel dengan Kepolisian.
“Entah apa alasan yang membuat polisi menembakkan gas air mata ke tribun, sehingga membuat kepanikan massal,” kata LaNyalla yang sedang kunjungan kerja di Jawa Timur.
Mantan Ketua Badan Timnas PSSI itu mengatakan, strategi evakuasi yang utama adalah mengamankan pemain, dan itu sudah dilakukan.
"Selanjutnya tinggal mencegah penonton melakukan perusakan atau saling serang antara dua kubu. Sambil semua pintu keluar dan jalur evakuasi dibuka untuk pengosongan stadion," katanya menambahkan.
Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, upaya pengosongan tribun dengan menembakkan gas air mata, jelas menyalahi aturan FIFA.
Dunia sepakbola tanah air berduka. Ratusan pendukung Arema meninggal setelah terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LaNyalla sesalkan pemakaian gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan
Berita Terkait
Duka keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tak akan hilang
Sabtu, 30 September 2023 19:26 Wib
Borussia Dortmund lelang kostum Julian Brandt untuk donasi korban Kanjuruhan
Kamis, 24 November 2022 4:56 Wib
Laboratorium independen akan periksa hasil autopsi korban Kanjuruhan
Sabtu, 5 November 2022 17:45 Wib
Autopsi dua korban tragedi Kanjuruhan dilakukan 5 November 2022
Senin, 31 Oktober 2022 15:17 Wib
Kedatangan FIFA langkah positif perbaikan sepak bola Tanah Air
Rabu, 19 Oktober 2022 17:47 Wib
PSSI sebut permintaan KLB hanya dari anggota bukan pemerintah-TGIPF
Rabu, 19 Oktober 2022 8:33 Wib
PSSI sebutkan regulasi pengamanan sepak bola akan dituangkan dalam Perkap
Rabu, 19 Oktober 2022 6:39 Wib
PSSI segera tindak lanjuti rekomendasi TGIPF setelah evaluasi gugus tugas
Selasa, 18 Oktober 2022 21:50 Wib