Pemkab Pesawaran akan perbaiki infrastruktur menuju lokasi wisata

id Wisata Lampung, pariwisata Lampung, infrastruktur Lampung

Pemkab Pesawaran akan perbaiki infrastruktur menuju lokasi wisata

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona saat melakukan kunjungan dan pengawasan di tempat wisata Pesawaran, Sabtu (1/1/2021). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Pelebaran jalan akan direalisasikan pada tahun anggaran 2022 ini, sebab Kabupaten Pesawaran telah mengusung konsep kawasan ekonomi khusus wisata, ucapnya

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran Provinsi Lampung akan memperbaiki infrastruktur menuju tempat wisata di daerahnya guna memberi kenyamanan bagi wisatawan.

"Kita akan benahi infrastruktur terutama akses jalan menuju ke destinasi wisata pantai ataupun wisata lain di Pesawaran agar wisatawan juga nyaman," ujar Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, di Pesawaran, Sabtu (1/1/2022).

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan pembenahan infrastruktur terutama jalan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung karena ada sebagian jalan menjadi wewenang provinsi.

"Mayoritas jalan utama menuju destinasi wisata di Pesawaran banyak masuk ke kewenangan provinsi jadi pembenahannya sudah dikoordinasikan kepada Gubernur Lampung juga," katanya.

Baca juga: Bupati Pesawaran tegur tempat wisata tak terapkan prokes

Menurutnya, pelaksanaan pelebaran jalan menuju tempat wisata akan direalisasikan pada tahun anggaran 2022.

"Pelebaran jalan akan direalisasikan pada tahun anggaran 2022 ini, sebab Kabupaten Pesawaran telah mengusung konsep kawasan ekonomi khusus wisata," ucapnya.

Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mendukung rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus wisata yang akan dikembangkan dari batas Kota Bandarlampung sampai ke pantai Ketapang.

"Kawasan ekonomi pariwisata ini akan terintegrasi juga ke Bakauheni Harbour City, jadi saat ini tengah kita integrasikan dengan lahan milik swasta," ucapnya.

Baca juga: Objek wisata di Pesawaran sediakan vaksinasi bagi wisatawan

Ia mengatakan, integrasi dengan lahan milik swasta dilakukan sebab banyak lahan wisata di daerahnya dimiliki oleh pihak swasta sehingga membutuhkan sinergisitas lebih luas.

"Tapi memang kendalanya kita ini tidak ada lahan pemerintah, semuanya lahan swasta sehingga untuk mengintegrasikan itu semua tentunya dibutuhkan dibutuhkan konsorsium yang baik antara pelaku-pelaku wisata," katanya pula.