Kapasitas BOR di rumah sakit rujukan COVID-19 Metro di bawah 50 persen

id BORcovid-19

Kapasitas BOR di rumah sakit rujukan COVID-19 Metro di bawah 50 persen

Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin memberikan arahan kepada jajaran RS Islam Metro untuk membuat ruang skrining untuk pasien COVID-19. (Antaralampung.com/Hendra Kurniawan)

Metro (ANTARA) - Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin meninjau empat rumah sakit yakni RSUD A Yani, RS Mardi Waluyo, RS Muhammadiyah dan RS Islam Metro untuk melihat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit tersebut.

Wahdi mengatakan, berdasarkan hasil tinjauan, kondisi BOR di empat rumah sakit rujukan COVID-19 tersebut saat ini di bawah 50 persen.

"Iya kita ingin turunkan untuk kasus BOR. Kasus berat kritis di Kota Metro antara 30 sampai 40 persen, sedangkan untuk kasus sedang itu paling banyak di angka 50 persen. Jadi masih aman," kata dia saat diwawancarai usai tinjauan, Sabtu.

Ia menjelaskan, untuk penanganan kasus berat COVID-19 akan diprioritaskan di RSUD Ahmad Yani, sedangkan kasus sedang akan ditempatkan di RS Mardi Waluyo, RS Muhammadiyah dan RS Islam.

"RS Muhammadiyah dan Mardi Waluyo boleh menangani kasus berat kritis asal mampu, kalau tidak mampu jangan. Khusus untuk RSUD A Yani yang menangani kasus berat kritis itu ada 113 tempat tidur," jelas Wahdi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, drg. Erla Andrianti menuturkan, saat ini kondisi BOR di empat rumah sakit rujukan COVID-19 Kota Metro masih aman.

Dimana, RSUD Ahmad Yani yang dikhususkan untuk penanganan kasus berat saat ini tingkat keterisian tempat tidur sebanyak 32 persen.

"Hari ini menurun dari minggu kemarin. Paling banyak A Yani yang menangani kasus berat tingkat keterisian 32 persen. Jadi masih aman," ucapnya.

Erla menambahkan, saat ini total tempat tidur di empat rumah sakit rujukan tersebut sebanyak 268.

"Beberapa sudah ditambah untuk tempat tidur untuk mengantisipasi jika pasien membludak," tambahnya.