USU produksi handsanitizer efektif berikan perlindungan
Medan (ANTARA) - Tim Inovasi Mitigasi COVID-19 Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil memproduksi handsanitizer yang diyakini lebih stabil dan efektif memberikan perlindungan dari kuman.
"Saat ini, produk handsanitizer itu masih dipakai untuk internal kampus," kata Ketua Tim Inovasi Mitigasi COVID-19 USU, Apt.Imam Bagus Sumantri, S.Farm,MSi, di Medan, Kamis.
Ia menyebutkan, produksi handsanitizer ini bisa memberikan perlindungan 99 persen terhadap kuman terutama di tangan.Karena tangan merupakan organ tubuh yang selalu bersentuhan dengan apapun.
Handsanitizer yang mereka produksi telah melalui beberapa pengujian.Hasilnya, handsanitizer yang mereka produksi lebih stabil dibanding handsanitizer lainnya.
"Kestabilan itu akan terus tetap terjaga walaupun kondisinya dalam panas ekstrem atau bisa dikatakan kondisinya tidak sesuai dengan penyimpanan, tapi kadar alkohol di dalamnya tetap kami upayakan setinggi 70 persen," ujarnya.
Sumantri berharap, handsanitizer ini kedepan sudah siap untuk diproduksi secara massal dan bisa digunakan masyarakat dengan harga terjangkau.
Saat ini masih pemakaian secara internal, namun merek sudah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM , dan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
"Kita telah memproduksi secara massal skala industri bekerjasama dengan salah satu industri punya alumni.Kita bisa memproduksi 1.000 liter atau setara dengan 10.000 botol, namun masih digunakan di lingkup USU," katanya.
"Saat ini, produk handsanitizer itu masih dipakai untuk internal kampus," kata Ketua Tim Inovasi Mitigasi COVID-19 USU, Apt.Imam Bagus Sumantri, S.Farm,MSi, di Medan, Kamis.
Ia menyebutkan, produksi handsanitizer ini bisa memberikan perlindungan 99 persen terhadap kuman terutama di tangan.Karena tangan merupakan organ tubuh yang selalu bersentuhan dengan apapun.
Handsanitizer yang mereka produksi telah melalui beberapa pengujian.Hasilnya, handsanitizer yang mereka produksi lebih stabil dibanding handsanitizer lainnya.
"Kestabilan itu akan terus tetap terjaga walaupun kondisinya dalam panas ekstrem atau bisa dikatakan kondisinya tidak sesuai dengan penyimpanan, tapi kadar alkohol di dalamnya tetap kami upayakan setinggi 70 persen," ujarnya.
Sumantri berharap, handsanitizer ini kedepan sudah siap untuk diproduksi secara massal dan bisa digunakan masyarakat dengan harga terjangkau.
Saat ini masih pemakaian secara internal, namun merek sudah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM , dan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
"Kita telah memproduksi secara massal skala industri bekerjasama dengan salah satu industri punya alumni.Kita bisa memproduksi 1.000 liter atau setara dengan 10.000 botol, namun masih digunakan di lingkup USU," katanya.