Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI di Shanghai merangkul Tuniu, agen perjalanan wisata berbasis daring di China, untuk menggaet minat wisatawan dari Shanghai dan kota-kota di sekitar delta Sungai Yangtze.
Upaya tersebut dilakukan dengan promosi bersama kedua belah pihak yang didukung oleh Kantor Kunjungan Wisata Indonesia (VITO) Shanghai yang disiarkan secara langsung via internet (live streaming), Selasa (21/7) malam.
Promosi tersebut difokuskan pada beberapa daerah wisata, yakni Bali, Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Manado.
"Di luar dugaan, acara live streaming tadi malam diikuti 130.000 followers Tuniu di Weibo," kata Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Deny Kurnia kepada ANTARA, Rabu.
Baca juga: Luhut: Soal turis China dan Corona, cuma dua juta kok ribut
Dalam acara yang disiarkan dari salah satu restoran di Shanghai, KJRI memberikan hadiah berupa dompet batik, kopi sumbangan perusahaan organik kopi asal Indonesia, dan produk olahan sarang burung walet yang diproduksi perusahaan asal Indonesia di Shanghai kepada para peserta.
Selain objek wisata, acara tersebut juga mempromosikan makanan khas Nusantara, seperti nasi goreng yang sudah dikenal baik warga Shanghai, sate ayam khas Yogyakarta, udang bakar sambal matah khas Bali, ikan bakar dabu-dabu dan klappertart khas Manado, serta plecing kangkung khas Lombok.
"Kami melihat adanya peningkatan minat wisatawan dari Shanghai dan kota-kota di kawasan Yangtze River untuk berkunjung ke daerah wisata yang dinilai aman dan menerapkan protokol kesehatan global sebagaimana diterapkan oleh pemerintah kita," ujar Deny.
Dalam satu bulan terakhir, sektor pariwisata China menggeliat. Beberapa objek wisata dalam negeri juga sudah mulai beroperasi. Masyarakat China pun sudah bersiap melakukan perjalanan wisata ke luar negeri.
Baca juga: Menkes tegaskan turis China positif Virus Corona tidak terinfeksi di Bali