Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan peringkat daya saing pariwisata Indonesia dari tahun ke tahun semakin baik berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index.
Presiden Jokowi saat rapat terbatas bertema Peningkatan Peringkat Pariwisata Indonesia di Kantor Presiden Jakarta, Senin, mengatakan perlunya peningkatan peringkat pariwisata Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan bahwa peringkat daya saing pariwisata Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index dari tahun ke tahun memang semakin baik,” kata Presiden Jokowi.
Ia mencatat pada 2015 peringkat Indonesia berada di peringkat 50 kemudian 2 tahun berikutnya 2017 naik ke peringkat 42 dan di tahun 2019 peringkat Indonesia kembali naik meskipun hanya sedikit pada peringkat 40.
“Kalau dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita misalnya Singapura berada di peringkat 17, Malaysia 29, dan Thailand 31 saya kira ini menjadi catatan kita ke depan dalam rangka memperbaiki dari empat sub index dan 14 pilar yang menjadi tolok ukur indeks daya saing pariwisata dunia,” kata Presiden.
Baca juga: Menpar perkirakan merebaknya Virus Corona pengaruhi pariwisata Indonesia
Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia memiliki 5 keunggulan kompetitif jika dibandingkan dengan negara lain.
Lima keunggulan yang dimaksud yaitu yang terkait dengan daya saing harga, prioritas kebijakan, daya tarik alam, keterbukaan dan daya tarik budaya, dan kunjungan bisnis.
“Dan kita masih lemah dalam 5 pilar lainnya yaitu di bidang lingkungan yang berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pariwisata ini yang dalam pembenahan terus, keamanan, kemudian yang juga masih kurang di kesiapan teknologi informasi,” katanya.
Ia menegaskan, catatan-catatan ini harus dijadikan landasan dalam bekerja ke depan dengan target-target yang terukur dan jelas.
Baca juga: MotoGP Mandalika 2021 gaungkan pariwisata Indonesia di mata dunia