Denpasar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan hadirnya "Bali Convention Exhibition Bureau (BaliCEB)" akan dapat menarik lebih banyak wisatawan berkualitas datang ke Pulau Dewata.
Para wisatawan dapat melakukan wisata MICE (pertemuan, perjalanan insentif, konvensi dan pameran) dalam skala regional dan global.
"Dengan BaliCEB, tidak saja hotel yang berjalan melakukan promosi, tetapi juga pemerintah provinsi dan kalangan pariwisata bersatu untuk menarik wisman, sehingga kita bisa menjadi lebih dipercaya di dunia internasional," kata Trisno di sela pertemuan membahas promosi pariwisata Bali di Kantor Perwakilan BI Bali, di Denpasar, Rabu.
Baca juga: BNPB inginkan Bali contoh rujukan pariwisata aman bencana
Menurut Trisno, wisatawan yang melancong ke Bali dengan tujuan "MICE" akan lebih banyak menghabiskan uangnya dibandingkan mereka yang datang untuk wisata yang bersifat rekreasi (leisure).
"Ini dibuktikan saat pertemuan IMF-World Bank, itu orang berduit semua yang datang, sehingga pertumbuhan ekonomi Bali bisa lebih tinggi, devisa negara bagus, rupiah juga stabil," ucapnya.
Untuk MICE dalam skala regional seperti tingkat Asia Pasifik, lanjut Trisno, biasanya dua hingga tahun sebelum penyelenggarannya itu sudah ada jadwalnya.
Pihaknya menaruh harapan besar dengan lahirnya BaliCEB, Bali bisa mengambil peluang-peluang sebagai tempat perhelatan MICE dengan sebelumnya turut mengikuti "bidding".
"Kalau kita bidding ke luar negeri, bilang Bali saja, mereka pasti mau, tetapi sayangnya selama ini tidak ada yang mewakili," ujarnya.
Terlebih Gubernur Bali, Wakil Gubernur, hingga Dinas Pariwisata Provinsi Bali, dan seluruh komponen pariwisata sudah sangat mendukung BaliCEB itu.
Baca juga: Pantai Pandawa Badung di Bali ditata sesuai masterplan tahun 2021 mendatang
BaliCEB merupakan organisasi nirlaba yang bertugas mengembangkan dan mempromosikan wisata MICE di wilayah Provinsi Bali.
BaliCEB akan memberikan layanan gratis kepada penyelenggara MICE berupa penyediaan informasi, visitasi ke Bali, kunjungan ke pusat konvensi, hotel dan daya tarik wisata.
BaliCEB juga mempertemukan penyelenggara MICE dengan pelaku MICE dan penyedia jasa lainnya serta memfasilitasi audiensi dengan pejabat instansi terkait.
"Bayangkan saja jika di tiap triwulan ada MICE di Bali yang diikuti 5.000 peserta, pertumbuhan ekonomi Bali akan tinggi, dan masyarakat Bali pasti sejahtera," ucap Trisno.
Sebagai langkah awal meningkatkan MICE di Pulau Dewata, lanjut dia, dapat dilakukan dengan membujuk pihak Kementerian maupun perusahaan-perusahaan besar di Indonesia untuk memindahkan MICE-nya ke Bali, baru kemudian BaliCEB ini dikenalkan ke tataran Asia Pasifik bahkan global dengan jumlah pesertanya bisa lebih dari 8.000 orang.
Untuk menjalankan agenda-agenda besar MICE itu, kata Trisno, dibutuhkan adanya CEO dari BaliCEB yang saat ini memang sedang dilakukan pencarian.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan BaliCEB merupakan bagian dari pilar marketing di bidang kepariwisataan yang selama ini MICE belum tergarap dengan bagus.
"Potensi sekali sebenarnya MICE ini untuk bisa digarap. Oleh karenanya, dibutuhkan CEO yang paham betul untuk bidding penyelenggaraan MICE di tingkat internasional dan pembiayaannya nanti dari para anggota pelaku MICE," ujarnya.
Baca juga: Pantai Pandawa Badung di Bali ditata sesuai masterplan tahun 2021 mendatang
Sedangkan peran pemerintah, lanjut Astawa, terutamanya untuk men-suport, memotivasi dan memfasilitasi. "Sebenarnya wacana BaliCEB ini sudah sejak 10 tahun yang lalu, tetapi tidak pernah terwujud. Kami apresiasi sekali BI sangat luar biasa supportnya dan semenjak Pak Trisno di sini, BaliCEB bisa terwujud," katanya.
Adapun struktur organisasi BaliCEB yakni bertindak sebagai Pelindung adalah Gubernur Bali dan Bupati/Wali Kota se-Bali, Ketua Dewan Pembina Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Wagub Bali).
Anggota Dewan Pembina yakni Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Kepala Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho, Managing Director The Nusa Dua/ITDC I Gusti Ngurah Ardita, Ketua Dewan Perusda Bali Ida Bagus Kesawa Narayana, I Ketut Jaman (tim ahli pembangunan Pemprov Bali), Ketua BPPD Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya, dan Ketua BPPD Denpasar Ida Bagus Sidharta Putra.
Sedangkan Dewan Pengawas yakni Kadisparda Bali, Kadisparda Badung, Denpasar dan Gianyar, pakar ekonomi, pakar hukum dan pakar kebudayaan Bali.