Lampung Tengah (ANTARA) -
Ia mengatakan hal itu saat bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melepas ekspor komoditas pertanian Lampung senilai Rp181 miliar.
Berbagai komoditas pertanian asal Lampung yang dikirim ke mancanegara tersebut diantaranya kopi biji, kayu manis, kelapa, karet, olahan nanas, tetes tebu, ampas kulit, olahan kelapa sawit, jagung, lada biji, kakao dan lengkuas.
“Saya ingin ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Lampung bukan hanya surplus 47 persen, tapi bisa meningkat tiga kali lipat,” kata Mentan saat meninjau PT Great Giant Pineapple di Kabupaten Lampung Tengah, Selasa.
Berbagai komoditas pertanian unggulan yang diekspor dari Provinsi Lampung diantaranya kelapa sawit, tetes tebu, kopi biji, olahan nanas dan pisang.
Selain itu juga, Menteri Pertaniaan juga menandatangani kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Provinsi Lampung dalam rangka mendorong pengembangan berbagai komoditas ekspor yang ada di sana.
Mantan juga menyerahkan aplikasi iMace ( _Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports_ ) yaitu peta komoditas pertanian potensial ekspor yang terkini secara waktu nyata sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan komoditas pertanian yang berbasis kawasan.
“Impor tidak haram, tapi ekspor bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan derajat kebangsaan kita di mata bangsa lain, jadi mari kita dorong bersama,” kata Mentan
Syahrul Yasin Limpo juga mendorong agar para calon eksportir, terutama kalangan milenial, jangan ragu untuk berkonsultasi agar komoditas pertanian yang diekspor dapat memenuhi persyaratan SPS ( sanitary and phytosanitary_ ) dari negara tujuan.
Selain komoditas unggulan, Mentan juga menjelaskan bahwa dari data IQFAST, terlihat berbagai potensi komoditas yang sedang dijajaki ekspornyake mancanegara. Diantarnya seperti mengkudu, kumis kucing, buah asam, jeruk nipis dan bidara.
Baca juga: GGP dukung peningkatan eskpor komoditas pertanian