Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) memberikan dorongan generasi milenial agar memperkuat kemampuan berinvestasi.
"Kaum milenial harus juga tangguh dan siap menghadapi bonus demografi," kata dia, dalam talkshow bertema " Be Young and Smart Investor" di Balai Keratun Kantor Gubernur Provinsi Lampung, Rabu.
Pada kesempatan itu, Wagub mengedukasi generasi milenial tentang pentingnya investasi sejak dini khususnya pasar modal.
Ia menjelaskan, memulai investasi sejak muda merupakan salah satu cara mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi.
"Seperti yang kita ketahui bonus demografi merupakan suatu value dan juga tantangan bagi pemerintah dan kita semua," ujar Wagub.
Nunik menilai, apabila bonus demografi berhasil dikelola dengan baik tentunya ini akan menjadi sebuah nilai tambah dan modal bagi pembangunan namun sebaliknya jika tidak dikelola bonus demografi merupakan persoalan yang akan mengancam kelangsungan itu sendiri.
Wagub mengatakan salah satu penyebab dari kegagalan memanfaatkan bonus demografi adalah kapasitas sumber daya manusia yang kurang mumpuni.
Menurut dia, investasi sejak muda merupakan salah satu solusi yang dapat diambil untuk menciptakan kalangan muda yang mapan dan mandiri secara finansial.
"Saya sangat senang melihat anak – anak muda yang bersemangat untuk belajar berinvestasi sejak muda. Saya tergerak melakukan talkshow pada hari ini juga karena dorongan dari teman – teman milenial yang mengirim pesan via media sosial saya," kata Wagub.
Hadir sebagai narasumber Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Provinsi Lampung Hendi Peayogi.
Hendi turut mengajak mahasiswa dan kalangan muda untuk memulai investasi sejak dini. Sebagai generasi yang akan meneruskan tonggak pembangunan generasi muda perlu mempersiapkan diri sejak saat ini menghadapai masa depan yang makin kompetitif.
Hendi menegaskan bahwa stigma berinvestasi saat sudah mapan harus dipatahkan karena saat ini menurut data yang ada 30 persen dari jumlah investor yang ada di Lampung adalah mahasiswa.
Ia menjelaskan, saat ini persyaratan untuk investasi relatif murah dan pilihan yang beragam. Salah satu jenis investasi yang dapat dijadikan pilihan adalah investasi pasar modal/saham.
"Harga saham saat ini beragam dan banyak pilihan, mulai dari saham dengan nilai Rp50 per lembar hingga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah," katanya.
Hendi juga menjelaskan saat ini pasar modal telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meskipun tidak seluruhnya namun saat ini terdapat 390 perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan yang memenuhi persyaratan sebagai pelaku pasar modal syariah.
Hal ini karena 390 perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan MUI.
"Peserta pasar modal syariah akan di evaluasi oleh MUI bersama Otoritas Jasa Keuangan setiap enam bulan," kata Hendi.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Qudratul Ikhwan menyampaikan talkshow yang diinisiasi Wagub ini sangat bermanfaat dan mengedukasi.
"Hari ini kita jadi tahu bahwa berinvestasi itu tidak sulit dan sebaiknya dimulai dari sekarang. Dalam tren perekonomian saat ini investasi di pasar modal merupakan jawaban dari keinginan generasi milenial untuk mapan di usia muda," kata Qudratul.