Sydney (Antaranews Lampung) - Sementara musim liburan di belahan Bumi Utara diwujudkan dalam bentuk salju, baju hangat dan rusa kutub, buat orang Australia tak ada yang menyamai Natal seperti Matahari, pasir dan ular!
Namun patut disayangkan buat satu bisnis Australia, 510 kilometer di sebelah selatan Sydney di dekat Kota Praja Bega, kemarau yang berpanjangan di pantai timur Australia telah membuat rombongan ular mematikan merampas kegembiraan dari pesta tahun ini.
Deb Court mengatakan kepada lembaga penyiaran Australian Broadcasting Corporation pada Kamis bahwa pertanian pohon Natal yang menjadi kebahagiaan keluarganya --Xmas Tree Bob-- telah dipenuhi oleh begitu banyak ular coklat yang agresif.
"Biasanya, saya keluar ke kebun dengan memakai sandal," katanya.
"Tapi tahun ini, saya memakai sepatu karet dan sudah lama tidak ke kebun," kata wanita itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
"Ibu membuka pintu mobil pada suatu hari dan satu ular coklat berada di bawah kakinya," tambah perempuan tersebut.
"Ada satu ular coklat menyentuh kaki saya saat saya berada di kebun, jadi saya membawa garu setiap waktu," katanya.
Buat banyak keluarga yang memilih pohon Natal, satu bagian kegembiraan dan tradisi ialah berkeliling untuk mencari pohon yang cocok.
Namun, dengan salah satu ular paling mematikan di dunia berkeliaran di pertanian dalam jumlah sangat banyak, Court mengatakan ia sekarang perlu menemui calon pembeli di gerbang tempat ia telah memasang tanda peringatan.
"Itu telah mempengaruhi banyak keluarga dan anak-anak yang berkeliaran di pertanian karena mereka ingin memilih pohon," kata wanita tersebut.
"Itu adalah pembunuh kesenangan buat tradisi keluarga," katanya.
Namun meskipun masalah yang sangat unik di Australia, Court mengatakan pelanggannya telah sangat memahami masalah tersebut dan sejauh ini gerombolan ular tidak mempengaruhi penjualannya.