Waykanan (Antaranews Lampung) - Wakil Bupati Waykanan, Provinsi Lampung Edward Antony mengatakan masyarakat jangan cepat terpengaruh atas berita bohong atau informasi hoaks yang sering tersiar melalui media sosial atau pun media lainnya.
Menurutnya, dihubungi di Waykanan, Minggu, masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks yang beredar di media sosial, maka dari itu untuk mencegahnya harus dari diri sendiri.
"Kita sendiri yang harus mencegahnya, kalau bukan diri kita sendiri yang mencegahnya akan terus menerus berkembang," ujar Edward Antony.
Ia mengajak masyarakat untuk dapat memilah-milah, mana berita yang benar dan mana berita hoaks yang beredar di media sosial. Dia juga menyarankan agar setiap berita yang beredar di media sosial agar terlebih dahulu dianggap sebagai hoaks, kemudian sambil mencari kebenaran dari isi berita tersebut.
"Kita harus bisa memilah sendiri apakah itu hoaks atau tidak, untuk berita (di media sosial)," katanya.
Edward menjelaskan, aparat penegak hukum agar membuat shock therapy kepada para penyebar hoax karena dampak dari berita hoaks tersebut dapat meluas dan bisa menyebabkan perpecahan.
"Masyarakat agar mencermati dengan baik semua berita di media sosial dan jangan turut menyebarluaskannya," harap dia.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan salah mencerna berita tersebut dan ikut menyebarkan berita hoaks, dampaknya bisa menjadi fitnah bahkan kerusuhan, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.
"Lebih baik jaga pikiran kita agar tidak mudah terprovokasi dari berita-berita yang belum benar sumber dan isinya," jelasnya
Salah seorang tokoh masyarakat Lampung Tauhidi pun mengajak masyarakat untuk memerangi berita hoaks.
"Dengan adanya informasi hoaks maka banyak sekali yang dirugikan khususnya masyarakat, karena gampang percaya dengan informasi-informasi yang disampaikan itu,¿ kata dia yang juga mahasiswa S-3 UIN Raden Intan Lampung.
Menurut mantan pejabat di lingkungan Pemprov Lampung itu, Hoax sangat dilarang dalam Islam, karena dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian sesama ummat maupun sesama anak bangsa.
Selain itu, sebagai seorang Muslim, maka Islam mengajarkan Adab dalam berbicara yaitu Islam melarang perkataan yang bathil, dusta, adu domba (Namimah), Ghibah (menggunjing), mengolok-olok orang lain dan perkataan keji lainnya. Karena perkataan buruk itu akan membuat Allah murka .
"Di Provinsi Lampung, jangan sampai hoaks itu merusak ketenteraman dan kenyamanan kehidupan masyarakat. Terutama dalam suasana tahun politik ini. perbedaan pilihan ataupun pendapat semata-mata ditujukan hanya untuk kemajuan daerah dan bangsa,¿ katanya.
Tauhidi menjelaskan, selama hampir 350 tahun bangsa ini terjajah karena politik adu domba penjajah tentu akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun. Jangan sampai bangsa kehilangan momentum dalam membangun Negeri ini
"Mari kita bersama memberantas hoaks di Lampung yang kita cintai ini," kata dia.
Berita Terkait
Pagi ini, KPU gelar penetapan pemenang Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 5:17 Wib
Tiga wakil Indonesia perebutkan gelar juara di Spain Masters
Minggu, 31 Maret 2024 6:01 Wib
Enam wakil Indonesia pada perempat final Spain Masters
Jumat, 29 Maret 2024 4:43 Wib
Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad dipanggil KPK terkait penyidikan di Kemenkes
Selasa, 19 Maret 2024 13:18 Wib
Enam wakil Indonesia berlaga di hari pertama Swiss Open 2024
Selasa, 19 Maret 2024 10:53 Wib
Rektor Unila lantik dekan FMIPA dan para wakil dekan FP Unila
Jumat, 15 Maret 2024 11:12 Wib
Delapan wakil Indonesia di 16 besar All England
Kamis, 14 Maret 2024 8:50 Wib
Empat wakil Indonesia lolos ke babak dua Orleans Masters 2024
Rabu, 13 Maret 2024 4:40 Wib