Ponorogo (ANTARA Lampung) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggelar Festival Reog Mini dengan peserta pelajar daerah setempat, 7-10 Agustus 2015.
"FRM (Festival Reog Mini) secara resmi dibuka tadi malam dengan jumlah peserta 32 kelompok, mulai dari tingkat SD hingga SMP," kata Kepala Disbudparpora Kabupaten Ponorogo, Sapto Djatmiko di Ponorogo, Sabtu.
Layaknya festival reog dewasa/profesional, pembukaan FRM yang dipusatkan di alun-alun kota Ponorogo berlangsung meriah.
Ribuan warga dari berbagai pelosok daerah, termasuk wisatawan memadati sekitar arena FRM untuk sekedar menyaksikan kepiawaian para seniman reog cilik memainkan bermain reog.
"Jumlah peserta yang mengikuti FRM pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 32 peserta yang terdiri dari perwakilan 21 kecamatan, ditambah 11 perwakilan dari sekolah SD sampai dengan SMP yang ada dikota Ponorogo,? terang Sapto.
Banyaknya jumlah peserta memaksa panitia untuk memberikan waktu hingga empat hari, yaitu mulai Jumat (7/8) hingga Senin (8/8).
Jadwal kegiatan itu lebih panjang sehari dibanding kegiatan serupa pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu selama tiga hari saja.
Sapto mengatakan, FRM selain sebagai agenda tahunan guna memperingati hari jadi kota Ponorogo juga sebagai bentuk pelestarian kesenian asli kota Ponorogo kepada para generasi penerus.
"Dari FRM ini diharapkan akan muncul para seniman reog di masa yang akan datang, sehingga ke depan reog Ponorogo tidak punah, dan dapat terus dinikmati," imbuhnya.
Selain itu, FRM juga sebagai ajang promosi sekaligus ajang penggalian potensi budaya dan bakat para generasi penerus dalam mencintai kesenian khas daerah yang sudah terkenal di segala penjuru daerah dan dunia itu.
"Festival ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab dan masyarakat Ponorogo. Ini wujud melestarikan kesenian reog bersama masyarakat, apalagi, kesenian reog sudah masuk dalam kurikulum muatan lokal (mulok) di semua sekolah yang ada dikota Ponorogo," ujarnya.