Basarnas tambah 74 kapal cepat 36 knot untuk SAR laut

id kapal basarnas,Kepala Basarnas

Basarnas tambah 74 kapal cepat 36 knot untuk SAR laut

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi berfoto bersama petugas Basarnas Babel saat meninjau KN SAR Karna 246 di Pangkalpinang, Senin (8/8/2022). ANTARA/Aprionis

Dengan adanya penambahan kapal cepat berteknologi ini tentunya dapat menjawab Basarnas dalam mempercepat pencarian dan pertolongan korban kecelakaan di laut ini, ujarnya
Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Republik Indonesia akan menambah 74 unit kapal cepat berkecepatan 36 knot, guna meningkatkan pelayanan pencarian dan pertolongan kepada masyarakat korban kecelakaan di laut.

"Kami sudah memesan 74 kapal cepat baru dan mudah-mudahan 2023 kapal ini sudah datang untuk memenuhi kebutuhan sarana pencarian dan pertolongan korban kecelakaan di laut," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan kapal cepat berkecepatan 36 knot ini mampu menembus ombak pada level 5 atau 5 meter dan jika sarana ini sudah ada maka sudah bisa menjawab tantangan Basarnas dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Dengan adanya penambahan kapal cepat berteknologi ini tentunya dapat menjawab Basarnas dalam mempercepat pencarian dan pertolongan korban kecelakaan di laut ini," ujarnya.

Menurut dia tantangan Basarnas adalah bagaimana dana yang diberikan pemerintah dapat dikelola semaksimal dan seefektif mungkin untuk bisa diwujudkan untuk penyediaan peralatan serta kebutuhan para penyelamat  (rescue).

"Penambahan kapal ini membutuhkan biaya besar dan pemesanan juga cukup lama," katanya.

Ia menambahkan hasil peninjauan sarana pencarian dan pertolongan di Basarnas Babel sudah lengkap, namun belum mencukupi kebutuhan sehingga mengurangi kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kebutuhan lengkap, tetapi belum mencukupi kebutuhan. Barangnya ada dan masih bisa ter-cover tetapi barangnya di posko daerah lainnya yang membutuhkan waktu dalam pengiriman, sehingga pelayanan menjadi berkurang," katanya.