Setelah 22 tahun, Nantes juara Piala Prancis usai kalahan Nice
Ludovic Blas mencetak gol semata wayang dari tendangan penalti
Jakarta (ANTARA) - Nantes menjuarai Piala Prancis untuk pertama kalinya dalam kurun 22 tahun terakhir setelah menaklukkan Nice 1-0 dalam final kompetisi ini di Stade de France, Sabtu malam waktu setempat.
Ludovic Blas mencetak gol semata wayang dari tendangan penalti pada awal babak kedua, tepatnya menit 47, yang mengantarkan Nantes merebut trofi besar pertamanya sejak menjuarai Ligue 1 Prancis pada 2001.
Bertanding di kandang sendiri di Stade de France, Nice gagal mengkapitalisasi penguasaan bola yang mencapai 59 persen.
Namun demikian Nantes justru menjadi tim yang agak lebih membahayakan dengan melepaskan 13 upaya gol, sedangkan tuan rumah membuat 11 percobaan gol. Kedua tim sama-sama menciptakan tiga peluang emas yang tepat sasaran.
Baca juga: Liverpool terancam gagal juara llga usai diimbamgi Spurs 1-1
Baik sebelum maupun setelah gol Ludovic Blas, kedua tim terlibat dalam aksi balas membalas peluang, khususnya pada periode-periode akhir laga.
Pada menit ke-79 sundulan Amine Gouiri yang meneruskan assist Andy Delort berhasil digagalkan kiper Nantes sehingga Nice gagal menyamakan kedudukan.
Sebaliknya pada empat menit waktu tambahan babak kedua Wylan Cyprien gagal membuat Nantes menggandakan kedudukan setelah sepakan kaki kanannya dari tendangan bebas terlalu tinggi di atas mistar gawang Nice.
Baca juga: Menang dramatis atas Betis, Barcelona amankan tiket Liga Champions
Nantes yang terhindari dari degradasi musim lalu mengangkat Piala Prancis untuk keempat kalinya dan lolos kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam kurun dua puluh tahun terakhir dengan memastikan tempat Liga Europa.
Sebaliknya Nice yang dimiliki Ineos yang diketuai miliarder petrokimia Inggris Jim Ratcliffe, semula pasti lolos ke Liga Champions, tetapi setelah belakangan ini tersandung sehingga bisa sama sekali tak bisa tampil dalam kompetisi Eropa, demikian AFP dan ESPN.
Ludovic Blas mencetak gol semata wayang dari tendangan penalti pada awal babak kedua, tepatnya menit 47, yang mengantarkan Nantes merebut trofi besar pertamanya sejak menjuarai Ligue 1 Prancis pada 2001.
Bertanding di kandang sendiri di Stade de France, Nice gagal mengkapitalisasi penguasaan bola yang mencapai 59 persen.
Namun demikian Nantes justru menjadi tim yang agak lebih membahayakan dengan melepaskan 13 upaya gol, sedangkan tuan rumah membuat 11 percobaan gol. Kedua tim sama-sama menciptakan tiga peluang emas yang tepat sasaran.
Baca juga: Liverpool terancam gagal juara llga usai diimbamgi Spurs 1-1
Baik sebelum maupun setelah gol Ludovic Blas, kedua tim terlibat dalam aksi balas membalas peluang, khususnya pada periode-periode akhir laga.
Pada menit ke-79 sundulan Amine Gouiri yang meneruskan assist Andy Delort berhasil digagalkan kiper Nantes sehingga Nice gagal menyamakan kedudukan.
Sebaliknya pada empat menit waktu tambahan babak kedua Wylan Cyprien gagal membuat Nantes menggandakan kedudukan setelah sepakan kaki kanannya dari tendangan bebas terlalu tinggi di atas mistar gawang Nice.
Baca juga: Menang dramatis atas Betis, Barcelona amankan tiket Liga Champions
Nantes yang terhindari dari degradasi musim lalu mengangkat Piala Prancis untuk keempat kalinya dan lolos kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam kurun dua puluh tahun terakhir dengan memastikan tempat Liga Europa.
Sebaliknya Nice yang dimiliki Ineos yang diketuai miliarder petrokimia Inggris Jim Ratcliffe, semula pasti lolos ke Liga Champions, tetapi setelah belakangan ini tersandung sehingga bisa sama sekali tak bisa tampil dalam kompetisi Eropa, demikian AFP dan ESPN.