Wakil Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR Charles Meikyansah menilai adanya seorang petinggi parpol yang meminta pemerintah menyiapkan rumah sakit khusus untuk para pejabat terpapar COVID-19 sebagai sikap yang melukai hati rakyat.
"Kami menolak keras permintaan atau gagasan tersebut. Ini suara yang sangat melukai hati rakyat pada saat ratusan ribu penduduk Indonesia terpapar virus corona. Banyak di antara mereka yang tidak bisa mendapatkan penanganan layak di rumah sakit lantaran jumlah pasien COVID-19 meningkat tajam," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
Permintaan semacam itu, kata dia, dinilai mencederai semangat yang terkandung dalam UUD 1945.
Baca juga: Menko PMK minta Lampung tambah pasokan tabung oksigen penuhi kebutuhan medis
Baca juga: Menko PMK minta Lampung tambah pasokan tabung oksigen penuhi kebutuhan medis
Menurut Charles, seluruh anggota fraksinya menyuarakan hal yang sama terkait adanya permintaan rumah sakit khusus itu.
"Kami berharap pemikiran seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari. Jelas hal tersebut bertentangan dengan komitmen kita yang tertuang dalam UUD 1945," kata anggota Komisi IV DPR ini.
Dia menjelaskan dalam Pasal 28 H Ayat 1 UUD 1945 disebutkan setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Sedangkan Ayat 2, kataCharles, berbunyi bahwa setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
Baca juga: Pemkab Lampung Tengah terima bantuan 205 tabung oksigen dari SGC
Baca juga: Pemkab Lampung Tengah terima bantuan 205 tabung oksigen dari SGC
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem itu menyebutkan sudah seharusnya para pejabat lebih mengutamakan kepentingan rakyat, bukan sebaliknya.
Menurut Charles, dalam kondisi bangsa dan negara yang tengah memprihatinkan akibat pandemi COVID-19, mestinya semua pihak dari berbagai latar belakang, bergandengan tangan dan bahu membahu melawan pandemi COVID-19.
"Miris kami mendengar permintaan atau usulan seperti itu, yang menganggap pejabat lebih berarti dari orang kebanyakan," ucap Charles.