Menko PMK minta Lampung tambah pasokan tabung oksigen penuhi kebutuhan medis

id Menko PMK, ketersediaan oksigen Lampung, Covid lampung

Menko PMK minta Lampung tambah pasokan tabung oksigen penuhi kebutuhan medis

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan ke RSUDAM. Bandara, Kamis (8/7/2021) ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Pemerintah Provinsi Lampung menambah pasokan tabung oksigen bagi pemenuhan pelayanan medis pasien COVID-19.

"Hari ini kita melakukan pemeriksaan pelaksanaan penanganan COVID-19 di Lampung salah satunya mengenai ketersediaan tabung oksigen bagi pelayanan perawatan pasien COVID-19," ujar Muhadjir Effendy, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan untuk mengatasi menipisnya stok oksigen bagi pelayanan pasien COVID-19, pemerintah daerah diminta untuk menambah pasokan tabung oksigen.

"Adanya kelangkaan tabung oksigen yang terjadi akibat peningkatan jumlah kasus COVID-19 tidak hanya di Pulau Jawa, namun telah sampai di Lampung sehingga pemerintah daerah harus menambah pasokan oksigen agar kebutuhan masyarakat yang tengah terkena COVID-19 dapat terpenuhi," ucapnya.

Menurutnya, meningkatnya kebutuhan oksigen di tingkat distributor di Lampung terjadi sejak bulan Mei hingga Juli ini.

"Jadi tadi saya telah meninjau salah satu distributor tabung oksigen di Lampung dan memang terjadi peningkatan kebutuhan akan oksigen ini dimana pada Mei mereka menyalurkan 150 ton oksigen per bulan, di bulan Juni menjadi 170 ton, dan di bulan Juli ini dalam sepekan membutuhkan 50 ton," katanya.

Dia menjelaskan ketersediaan liquid di Rumah Umum Sakit Abdul Moeloek sebagai rumah sakit rujukan utama COVID-19 pun mulai menipis sehingga langkah cepat untuk menambah pasokan harus dilakukan.

"Kita minta Gubernur Lampung untuk mencari solusi atas permasalahan ini, jangan sampai pasien yang menjalani perawatan ataupun yang menjalani isolasi mandiri kebutuhan oksigennya tidak terpenuhi," ucapnya lagi.

Sehari sebelumnya pada Rabu (7/7) diketahui telah terjadi penumpukan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) akibat tingginya kebutuhan pasien akan oksigen.