Yogyakarta (ANTARA) - Kawasan Malioboro dan belasan kampung wisata di Kota Yogyakarta akan tetap menjadi andalan promosi wisata dari Kota Yogyakarta untuk menggaet wisatawan mancanegara sehingga jumlah dan lama tinggal wisatawan pun meningkat.
“Kementerian Pariwisata memasang target terkait jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang). Di Kota Yogyakarta sendiri, kawasan Malioboro dan nantinya kampung wisata akan menjadi andalan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, penataan yang sudah dilakukan di kawasan Malioboro untuk menuju kawasan semi pedestrian akan menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung dan menikmati suasana serta keunikan yang ditawarkan Malioboro.
“Pedestrian yang nyaman di Malioboro menjadi hal yang bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung, termasuk wisatawan mancanegara. Apalagi, di kawasan ini juga dekat dengan sejumlah objek wisata budaya seperti Keraton Yogyakarta,” katanya.
Selain itu, lanjut Maryustion, upaya untuk menambah lama tinggal wisatawan juga terus dilakukan dengan memperbanyak atraksi wisata saat malam hari, salah satunya adalah menambah jam operasional Pasar Beringharjo.
“Pasar Beringharjo yang buka sampai malam hari bisa menambah lama tinggal wisatawan. Nantinya, akan ada penambahan-penambahan atraksi wisata lain di malam hari,” katanya yang menyebut saat ini rata-rata lama tinggal wisatawan di Yogyakarta baru mencapai sekitar dua hari.
Sedangkan untuk kampung wisata, Tion mengatakan, potensi yang dimiliki 17 kampung wisata di Kota Yogyakarta perlu terus ditingkatkan, khususnya dari segi kualitas sehingga setiap kampung wisata memiliki karakter unik yang tidak akan ditemukan di kampung atau desa wisata lain.
“Setiap kampung wisata sangat potensial menarik minat wisatawan mancanegara, asalkan ada ‘core business’ yang jelas untuk dikembangkan. Harus ada karakter yang muncul sehingga atraksinya pun unik,” katanya.
Selain akreditasi terhadap kampung wisata yang sudah dilakukan sejak tahun lalu, Maryustion menyebut, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mengelola kampung wisata juga harus ditingkatkan dengan lebih banyak menggerakkan generasi-generasi muda.
“Biasanya, pengelolaan kampung wisata di Kota Yogyakarta masih sebagai kegiatan sampingan. Jika dikelola lebih serius dan fokus, maka potensinya akan meningkat,” katanya.
Selain menguatkan potensi wisata di Kota Yogyakarta, lanjut Maryustion, untuk merealisasikan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara juga diperlukan pembuatan paket-paket wisata menarik. “Paket wisata ini tidak hanya sebatas mengunjungi objek wisata di Yogyakarta saja tetapi juga ke objek wisata lain di kabupaten sekitar,” katanya.
Berdasarkan statistik kepariwisataan DIY pada 2018, disebutkan bahwa jumlah objek wisata di DIY mencapai 185 objek wisata dengan kunjungan wistawan mancanegara sebanyak 600.012 orang, dan wisatawan nusantara mencapai 25,9 juta orang.