Lagi. Penganiayaan Terhadap TNI

id Satu dari dua anggota TNI AD Batalyon Infantri 403 Wirasada Pratista, Kentungan, Sleman, Praka Bathasar Lermatan, yang dianiaya sekelompok pemuda pada

Magelang (Antara Lampung) - Satu dari dua anggota TNI AD Batalyon Infantri 403 Wirasada Pratista, Kentungan, Sleman, Praka Bathasar Lermatan, yang dianiaya sekelompok pemuda pada Minggu (5/5) hingga Selasa masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Tentara Soedjono Magelang.

Sebelumnya, sekitar dua puluh orang remaja jalanan (anak punk) di Kota Pekanbaru Provinsi Riau menganiaya Prada Diko, seorang anggota TNI ketika sedang ditegur dalam keadaan mabuk, pada Rabu dini hari (1/5) sekitar pukul 01.00 WIB.
Selanjutnya seorang anggota TNI dari Batalyon Kavaleri Kodam VII/Wirabuana, Prajurit Satu (Pratu) Andi, menjadi korban penembakan oleh orang yang tidak dikenal tepat di depan Markas Raider 700.

Bathasar bersama Praka Silvester Tawurutubun, dianiaya di sebuah minimarket di Jalan Seturan, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Bathasar mengalami patah tulang hitung, pipi kanan memar, dan sobek pada lengan kiri diduga akibat bacokan senjata tajam. Sedangkan Silvester, hanya luka lecet di ibu jari sebelah kiri.

Korban sudah membaik dan dapat berjalan serta berbicara dengan lancar, meskipun masih diinfus dan menjalani sejumlah tes di laboratorium.

"Ini biasa, hanya luka kecil. Sebentar saja sembuh," katanya.

Disinggung kronologis penyerangan yang dialaminya, dia tidak bersedia menjawab.

"Maaf, untuk masalah itu biar komandan yang menjawab. Yang jelas, kondisi saya sudah baik. Hanya tinggal menunggu hasil rontgen hidung ini saja," katanya.

Hasil rontgen tersebut, katanya, akan menentukan apakah perlu operasi atau tidak, karena dari hasil pemeriksaan sebelumnya, tulang hidung patah.

"Saya belum tahu, apakah akan dioperasi atau tidak. Keputusannya besok pagi. Yang jelas, kalau dipegang terasa sakit," katanya.