Bandarlampung (ANTARA) - Tim Field Oversight Visit (FOV), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Technical Working Group (TWG) Resilient and Sustainable System for Health (RSSH) dan Country Coordinating Mechanism (CCM) Republik Indonesia, menyambangi Kabupaten Lampung Selatan, Rabu, (9/10)
Kedatangan rombongan diterima Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Kabupaten Lampung Selatan, Anton Carmana di Aula Kantor Dinas Kesehatan setempat.
Ketua tim rombongan, Apt. Riswandy Wasir, menyampaikan kunjungan tersebut untuk mengkaji pelaksanaan program pemberantasan penyakit HIV/AIDS, Tuberkulosis (TB), dan Malaria di Kabupaten Lampung Selatan.
"Pelaksanaan program pemberantasan penyakit di Lampung Selatan ini telah mendapat capaian tinggi, padahal lokus fiskalnya termasuk rendah. Sehingga, kami tertarik untuk belajar, bagaimana strategi pemerintah daerah dalam mendapatkan capaian tinggi ini," ujar Riswandy Wasir.
Sementara, Anton Carmana menyampaikan sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan telah berupaya menangani masalah kesehatan masyarakat dengan menentukan intervensi berdasarkan prioritas masalah kesehatan masyarakatnya.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan, dalam proses ini, kerja sama lintas sektoral serta dukungan dari pemangku kepentingan sangatlah dibutuhkan.
Faktanya, pada tahun 2023 kasus HIV/AIDS terdapat 120 kasus dan berhasil turun pada tahun 2024 di angka 85 kasus. Selanjutnya, kasus Tuberkulosis pada tahun 2023 terdapat 2.138 kasus, dan di tahun 2024 berhasil turun pada angka 1.686 kasus.
“Sedangkan untuk Malaria, hingga September 2024, Kabupaten Lampung Selatan tidak mencatat adanya kasus baru, alias 0 persen,” sambung Anton.
Anton Carmana juga turut mengapresiasi bentuk kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan elemen terkait lainnya dalam memperkuat aksi pencegahan dan pengendalian kasus penyakit tersebut.
“Kami yakin dan optimis, dengan memperkuat kapasitas sumber daya daerah, terutama dalam perencanaan dan implementasi pembangunan kesehatan, kita dapat mencapai eliminasi HIV, TB, dan Malaria sesuai target nasional 2030,” kata Anton.
Baca juga: Disnakeswan Lampung Selatan programkan "Gertak Berahi Spontan"
Baca juga: Bawaslu panggil tiga kades di Lampung Selatan diduga langgar netralitas
Baca juga: Lampung Selatan salurkan 110 ribu liter air bersih selama musim kemarau