Dirkeu ANTARA: Manajemen risiko penting bagi perusahaan media

id Lampung ,ANTARA Lampung ,DIRKUE ANTARA,antara

Dirkeu ANTARA: Manajemen risiko penting bagi perusahaan media

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko (Dirkeu & MR) Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Nina Kurnia Dewi (kanan) dan Kabiro LKBN ANTARA Lampung Satyagraha pada kegiatan BUMN Learning Festival, Pelatihan Manajemen Risiko, di Bandarlampung, Jumat, (4/10/2024). ANTARA/Dian Hadiyatna

Manajemen risiko yang dihadapi ANTARA adalah terkait pemberitaan, yakni risiko reputasi....

Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko (Dirkeu & MR) Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi mengatakan bahwa manajemen risiko penting bagi perusahaan media untuk mengantisipasi dan mencari solusi terkait potensi pemberitaan yang berisiko ataupun keliru.

"Manajemen risiko yang dihadapi ANTARA adalah terkait pemberitaan, yakni risiko reputasi," kata Nina Kurnia Dewi, saat pemaparan manajemen risiko kantor berita, di Perum LKBN ANTARA Biro Lampung, Bandarlampung, Jumat.

Menurutnya, penerbitan atau penayangan berita yang salah, tidak tepat ataupun menimbulkan konflik/masalah di kalangan masyarakat perlu diantisipasi oleh insan ANTARA. 

"Mungkin solusi termudah, yakni dengan take down berita tersebut sesuai ketentuan dan pedoman yang ada. Tapi, kemudian perusahaan media juga harus bisa mengurus berita yang salah tersebut sesuai pedoman yang disepakati dan telah ditetapkan oleh Dewan Pers," kata dia lagi.

Dalam kegiatan BUMN Learning Festival, Pelatihan Manajemen Risiko, Dirkeu & MR ANTARA tersebut mendapatkan sejumlah masukan salah satunya dari Redaktur ANTARA Budisantoso Budiman yang mengatakan berita yang sudah terbit tidak bisa asal take down sesudai dengan ketentuan Kode Etik Jurnalististik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber serta harus dilihat pula konsekuensinya. 

"Saya terima kasih masukkannya, dan ini akan jadi catatan untuk dibicarakan bersama dengan bagian redaksi, sehingga dapat dibuatkan pedomannya agar tetap menjaga reputasi sebagai kantor berita yang terpercaya," kata dia pula.

Nina juga mengungkapkan bahwa manajemen risiko perusahaan media tidak hanya terkait dengan pemberitaan, namun juga hal lainnya seperti di Lampung yakni tentang pencapaian target secara internal. 

"Biro Lampung  ini risiko bisnis dan belum tercapainya target-target yang ditetapkan. Jadi ANTARA sebagai BUMN tidak mungkin targetnya tidak naik, kata kuncinya cuma satu Tumbuh dan Sustain," kata dia lagi.

Dalam kegiatan BUMN Learning Festival, Pelatihan Manajemen Risiko ini, yang disampaikan oleh Dirkeu ANTARA Nina Kurnia Dewi, juga dihadiri oleh Kepala LKBN ANTARA Biro Lampung Satyagraha, Redaktur Budisantoso Budiman dan Triono Subagyo, dan pewarta serta staf ANTARA Lampung.
Baca juga: Dirut ANTARA sebut media harus terus mendorong dunia lebih harmonis
Baca juga: ANTARA dukung keputusan media BRICS lawan berita palsu