"Pasar UMKM Lampung atau UMKM Center ini persaingannya harus positif, dan yang utama kualitas produknya harus dijaga," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa untuk menjaga agar kualitas produk tetap terjaga secara berkesinambungan dan penjualan produk UMKM tetap terjaga maka perlu dilakukan evaluasi pengawasan secara berkala.
"Oleh karena itu Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung diharapkan bisa membuat Focus Group Discussion (FGD), dan setiap tiga bulan rutin melakukan evaluasi tentang bagaimana berjalannya Pasar UMKM yang beberapa waktu lalu sudah diresmikan," katanya.
Menurut dia, melalui evaluasi rutin tersebut akan mengetahui pula perkembangan produk hingga permasalahan pemasaran.
"Jadi kalau pasar bermasalah atau produk tidak laku bisa dicari penyebabnya. Atau bisa saja produk disukai tapi produksi tidak bisa memenuhi pasar, dengan ini maka diharapkan Pasar UMKM ini benar-benar bisa bermanfaat bagi pemasaran produk lokal UMKM ini yang harus terus dipertahankan serta dipertanggungjawabkan agar bisa lebih baik lagi," ucap dia.
Dia melanjutkan dengan melakukan pelaksanaan evaluasi rutin itu juga akan mengendalikan serta mengawasi agar Pasar UMKM dapat digunakan pelaku UMKM untuk meningkatkan serta memperluas jaringan penjualannya.
"Kalau UMKM sudah memiliki pendapatan yang banyak mohon untuk ditabung mungkin ini perlu akses perbankan disini, agar bisa untuk modal usaha supaya usahanya makin meningkat. Pasar UMKM bukan menjadi tempat persaingan melainkan menjadi sarana mengembangkan UMKM agar makin kuat," tambahnya.
Baca juga: Gubernur Lampung ajak pengusaha daerah kembangkan industri cokelat lokal
Baca juga: Gubernur Lampung apresiasi penurunan angka stunting di Kota Metro
Baca juga: Pemprov tunggu penetapan nama penjabat Gubernur Lampung
