Padang (ANTARA) - Pakar politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Prof Asrinaldi menilai wacana pembentukan koalisi kubu Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud MD merupakan bentuk sinyal perlawanan sekaligus langkah untuk mengantisipasi terjadinya potensi kecurangan pemilu.
"Dalam tanda kutip ya, ini sikap perlawanan dari pasangan calon 01 dan 02 terhadap pihak yang menjanjikan netralitas namun tidak seperti yang diharapkan," kata pakar politik dari Unand Prof Asrinaldi di Padang, Selasa.
Menurut penulis buku berjudul "Politik Masyarakat Miskin Kota" tersebut, baik kubu calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 01 maupun 03 sedang menunjukkan indikasi kekecewaan terhadap petinggi negara terkait netralitas.
Dengan membentuk poros koalisi, kedua kubu dinilai sedang menyatukan kekuatan politik untuk mengawal Pemilu yang jujur, adil dan berintegritas.
"Jadi, saya pikir ini adalah bentuk perlawanan dan harus disadari oleh kelompok 02," kata Prof Asrinaldi.
Baca juga: Anies bertemu para tokoh se-Papua di Kota Sorong pada hari ke-50 kampanye
Baca juga: Anies sebut PDI Perjuangan konsisten jaga konstitusi dan demokrasi
Asrinaldi menyakini apabila koalisi tersebut terbentuk, maka kubu 02 akan kesulitan memenangi pesta demokrasi lima tahunan jika Pemilihan Presiden (Pilpres) berlangsung dua putaran.
Selain bentuk perlawanan, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unand tersebut menilai langkah koalisi itu juga merupakan respons balik dari PDI-P yang merasa dikecewakan Jokowi.
Pembentukan koalisi tersebut juga sejalan dengan gagasan perubahan yang selama ini terus digaungkan oleh pasangan Anies-Muhaimin. Mengenai adanya pihak yang meragukan koalisi itu, Asrinaldi berpandangan hal itu hanya menyangkut pembicaraan kepentingan politik saja.
"Dalam politik apa yang tidak mungkin? Sepanjang kepentingannya sama maka hal itu bisa saja terwujud," ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani mengakui bahwa kubu pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu nomor urut 3 Ganjar-Mahfud telah menjalin komunikasi secara formal dan informal.
Meski begitu, keputusan untuk melebur antara Anies dan Ganjar akan dipikirkan setelah hari pemungutan suara Pilpres 2024, yakni 14 Februari 2024. Sebab, menurut Puan, membangun sebuah bangsa harus dilakukan secara bergotong-royong.
Baca juga: Ganjar apresiasi kinerja Polri usai tangkap pengancam Anies Baswedan
Baca juga: Politisi PDIP akui ada komunikasi soal koalisi Ganjar-Anies
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar: Wacana koalisi kubu Anies-Ganjar bentuk sinyal perlawanan
Berita Terkait
Fajar/Rian raih juara Kumamoto Japan Masters usai tekuk ganda tuan rumah
Senin, 18 November 2024 5:46 Wib
Jorge Martin raih juara MotoGP 2024
Senin, 18 November 2024 5:11 Wib
Anak Abah persiapkan apel siaga menjaga TPS untuk suara Pramono-Rano
Minggu, 17 November 2024 10:24 Wib
Jonatan ke semifinal Kumamoto Masters
Jumat, 15 November 2024 12:55 Wib
Mari wujudkan Pilkada Damai 2024
Jumat, 15 November 2024 11:23 Wib
HK berikan diskon tarif Tol Terpeka 15 persen hingga 17 Desember 2024
Rabu, 13 November 2024 20:14 Wib
Menjamin hak suara pemilih dalam Pilkada 2024 di Pulau Sebesi
Rabu, 13 November 2024 11:40 Wib
Unila adakan jambore karya ilmiah mahasiswa 2024
Rabu, 13 November 2024 8:41 Wib